Beruntung di akhir sesi kualifikasi ketika kondisi Sirkuit Assen mulai mengering, ia mampu meraih hasil sangat bagus. Bahkan memecahkan semua pencapaian pembalap di sesi latihan dengan menembus lap tercepat 1 menit 33 detik. Namun sayang, ia punya masalah besar. Yaitu penggunaan ban berkompon lunak yang hingga kini tidak bisa bertahan lama di motornya.
“Bukan hanya orang lain, namun saya sendiri kaget dengan pencapaian yang saya raih di sesi kualifikasi. Padahal kami tidak mengekspektasikan lap time yang lebih baik sebelum menggunakan kompon lunak. Pasalnya saat menggunakan kompon keras, performa motor sangat jauh dari harapan kami. Kami hanya harus memastikan bahwa kompon ban ini bisa bertahan hingga akhir balapan,” wanti Stoner.
Apa yang diungkapkan pembalap asal Australia itu, memang ada benarnya juga. Sebab di beberapa seri musim 2012, posisinya selalu melorot ketika menggunakan ban berkompon lunak. Dimana pada akhir-akhir sesi kualifikasi, performa ban membuatnya tidak maksimal lagi mengendarai motornya.
Tentu ini akan jadi pekerjaan rumah yang paling besar bagi tim Honda. Apalagi Shuhei Nakamoto bos tim Honda Racing Corporation (HRC) menjelaskan bahwa Honda cenderung memaksimalkan penggunaan ban di tikungan. Jadi jika kompon ban sudah aus, maka kemungkinan besar para pembalapnya takkan bisa bertahan hingga akhir balapan.
Tapi jika mereka berhasil membuat RC213V lebih irit menggunakan ban namun tidak memangkas performa motor yang lebih besar, maka ini akan jadi kunci kemenangan Stoner di MotoGP Belanda (30/6) besok. Kita tunggu hasilnya nanti. (otosport.co.id)
| Editor | : | Bagja |
KOMENTAR