“Saya tidak sepakat jika dikatakan F1 Bahrain ditunggangi sebagai alat pereda krisis politik. Balapan ini tidak ada hubungannya dengan otoritas di negara Bahrain. Penyelenggaraan ini harus berjalan karena Bahrain jadi tuan rumah balapan di Timur Tengah sebanyak 7 musim. Malah kami juga menggelar event balap regional dimana negara-negara tetangga selalu menjadikan sirkuit ini sebagai tempat spesial,” jelas Alzayani.
“Saya tidak mengerti mengapa F1 Bahrain harus dikait-kaitkan dengan krisis politik, padahal ini adalah event sosial dan event olahraga. Kami akan tetap menganggap F1 seperti itu di sini. Kebanyakan orang-orang yang menonton F1 Bahrain pun adalah hobbiest, dan bukan dari otoritas di negara Bahrain. Jadi saya berharap agar F1 Bahrain tetap jalan musim 2012,” ungkapnya.
Selain menjelaskan tentang keinginannya agar F1 Bahrain tetap dilaksanakan, Alzayani juga memberikan gambaran bahwa mereka sudah melakukan perbaikan besar untuk membuat pelaksanaan event F1 Bahrain lebih terjamin. Dalam arti dari sisi penonton yang lebih atraktif, fasilitas sirkuit, akses jalan, dan lain sebagainya. Tapi ada baiknya jika gejolak politik di negara tersebut bisa pulih lebih dulu tanpa ada konflik yang lebih besar untuk membatalkan pelaksanaan F1 Bahrain. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR