Namun bincang-bincang dengan Freddyanto Basuki, manajer marketing dan promosi serta Reiner Sitorus, manajer sales dan market service KMI awal Juni ini di markas mereka di Pulogadung, Jaktim, membuka peta bagaimana motor ini masuk ke ajang kompetisi.
Pertama, mereka merujuk Thailand sebagai kiblat kompetisi. Untuk turun di balap KSR 110 tak perlu ganti bodi. Jadi cukup poles mesin, langsung maju ke garis start.
Otosport.co.id memang pernah melihat balap motor mungil macam begini di Makau. Soal bodi, ada yang dibiarkan nge-trail ada juga yang diubah model berfairing ala MotoGP. Tapi di sini, perlu melihat respon pasar hobbies dahulu pastinya.
"Di Thailand malah ada balap dan modifikasi. Motor juaranya dipajang di Bangkok Motor Show," ujar Reiner.
Kedua, dengan banderol seharga Rp 21 juta, KSR 110 menyasar kalangan berduit. "Motor ini KSR 110 memang ditujukan bagi mereka yang sudah kenal motor, karena harganya memang enggak murah," aku Freddyanto.
Adapun soal ubahan mesin, keduanya mengaku tak khawatir mengingat tuner mesin tidur 110 cc sudah sangat banyak. "Soal modifikasi mesin 110 cc, di sini sudah banyak pakarnya. Lihat saja balap underbone," tunjuk Freddyanto seraya menunjuk kejuaraan Motoprix dan Indoprix yang juga memakai mesin 110 cc. (otosport.co.id)
| Editor | : | billy |
KOMENTAR