Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Pembalap Indonesia di Hall of Fame

billy - Jumat, 21 Januari 2011 | 11:01 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Di sini ada mobil-mobil F3 David Coulthard dan Takuma Sato
Macau, China - Punya kakak dan adik jurnalis di OTOMOTIF membuat saya ikut menyukai dunia otomotif yang mengasyikkan. Dari cerita-cerita mereka serta teman-temannya di OTOMOTIF Grup bikin saya tahu sport otomotif serta beberapa event balap terkenal di dunia. Termasuk Macau GP, yang sampai sekarang umurnya sudah lebih dari 50 tahun. Walaupun belum pernah nonton langsung.

Beberapa waktu lalu saya sempat berlibur ke Makau yang punya sirkuit jalan raya dengan julukan Monako di Asia Timur ini. Sayang tak sempat nonton Macau GP. Toh, akhirnya saya bisa bayangkan keterkaitan yang kuat antara Makau dengan sport otomotif, setelah mengunjungi museum balap, Macau Museu Do Grande Premio (Macau GP Museum).

Balapan di jalan raya memang salah satu obyek serta event wisata yang dikelola serius pemerintah Makau. Buktinya, museum ini ada di gedung pusat aktivitas pariwisata (Tourism Activities Centre). Dibuka pertama pada November 1993 oleh Departeman Pariwisata Makau buat mengenang 40 tahun Macau GP, sekaligus jadi obyek wisata dan pengetahuan tentang sport otomotif yang punya hubungan kuat dengan sejarah Makau.

MOBIL SCHUMACHER

Areanya tidak besar, tapi isinya lengkap fokus pada semua tipe kendaraan yang ikut dan menang di Macau GP. Berbagai mobil F3000, F3, Formula Renault, Touring Car sampai sepeda motor dan go-kart (replika atau asli) disumbang para sponsor atau pembalapnya sendiri. Ruang pamer utama museum memajang mobil F3 para pembalap yang pernah juara Macau GP. Mantan pembalap McLaren David Coulthard, Andre Couto, Takuma Sato serta mantan juara BTCC Ricard Rydell. Saya bayangkan gimana seru dan piawainya mereka menak­lukkan sirkuit jalan raya Guia Macau dari kokpit mobil yang sempit dan panas itu. Serta nyali Kevin Schwantz bermanuver ekstra kencang menikung bersama Suzuki RG500-nya di antara tembok pembatas sirkuit.
No caption
No credit
No caption

Besutan kemenangan Schumi di Macau GP
Paling menarik di sini adalah mobilnya Michael Schumacher waktu menjuarai balap F3 Macau GP 1990. Juara dunia F1 tujuh kali itu datang ke Makau sebagai juara F3 Jerman, dan bersaing ketat dengan juara F3 Inggris Mika Hakkinen. Oh…ternyata mereka berdua sudah bersaing berebut gelar sejak tahun ’90-an…. Ada juga Touring Car BMW seri 3 andalan Emanuele Pirro dan satu unit Mercy C-Class DTM era ’90-an yang bereksebisi di GP Macau.

Tapi ada dua tempat favorit saya di museum ini. Pertama, tempat mobil F3 Ralt-Toyota serta perlengkapan balap mendiang Ayrton Senna dipajang. Saya membayangkan Senna waktu itu baru tiba dari Inggris malam hari menjelang balapan. Setelah selesai melakukan pengukuran tempat duduk mobil yang akan dipakai di awal debut F1-nya, beberapa bulan sesudah Macau GP ‘83 itu. Tanpa ikut latihan resmi, pembalap legendaris itu meraih juara pertama.


Nama Hengkie Iriawan (alm) di Hall of Fame
Satu lagi adalah Hall of Fame, tempat nama-nama para juara Macau GP dicatat. Ada nama alm. Hengkie Iriawan, tercantum sebagai runner-up Macau GP dengan mobil Elfin 600 pada 1968. Ternyata Hengki Iriawan bukan cuma satu-satunya pembalap Indonesia yang disegani di Macau GP era ’70-an. Masih ada Benny Hidajat serta Tjetjep Herijana yang meraih juara 1 dan 3 balap motor Macau GP 1970. Waahh… bangga banget rasanya, melihat nama-nama mereka dicatat sebagai pembalap top di salah satu event adu cepat paling tua di dunia itu.

Museum Macau GP memberi sa­ya gambaran jelas, bagaimana event motorsport amat erat kaitannya dengan negara kecil di pesisir laut Cina Selatan itu. Saya jadi ingat, Indonesia sebenarnya juga punya kaitan dengan dunia motorsport. Kita pernah memiliki pembalap berkelas seperti Hengki Iriawan atau Sarsito S.A yang disegani di luar negeri.

Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah seri kejuaraan reli dan balap motor dunia. Banyak juga mobil dan sepedamotor balap legendaris yang sempat dinikmati pecinta olahraga otomotif di sini. Sayang ya….. semua itu tidak terpelihara atau didokumentasikan dengan baik, seperti museum Grand Prix di Macau.

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa