|
Jakarta - Nasib pembalap senior Hokky Krisdianto yang tidak diperpanjang kontraknya oleh tim Star Motor asuhan Benny Jatiutomo menemukan titik terang. Juara Indoprix 2009 itu berlabuh ke tim Yamaha Yamalube FDR KYT Trijaya Bandung yang akan berkiprah di ajang Indoprix 2011.
"Saya akan menjadi pembalap sekaligus pelatih. Untuk yang terakhir itu, memang obsesi saya setelah mundur sebagai pembalap nanti," ujar Hokky.
Seperti diketahui, Hokky tidak lagi masuk skuad tim elit itu karena dinilai sudah mulai dimakan usia. Pembalap asal Muntilan, Magelang itu kini berusia 30 tahun. Benny lebih memilih Sudharmono, pembalap asuhannya yang 2 tahun terakhir difokuskan ke ajang supersport.
Namun oleh Benny, Hokky tidak lantas dibuang begitu saja. Melainkan diproyeksikan sebagai pelatih. Tetapi Hokky tidak mau, karena merasa masih mampu berprestasi.
"Saya memang sempat bilang akan mundur saat usia 30 tahun. Namun itu saya ralat karena masih memiliki misi untuk bisa menjadi juara Indoprix. Ya saya senang ternyata Rudy juga membutuhkan tenaga saya karena pembalap Trijaya lainnya, Anggi Permana Putra masih terbilang muda," lanjut Hokky.
Rudy Hadinata yang dimaksud adalah pemilik tim Trijaya yang mengantar Anggi Permana (20 tahun) menjadi juara Motoprix kelas seeded region 2 (Jawa) tahun 2010. Atas prestasi pembalapnya dan dengan dukungan beberapa sponsor, pemilik dealer Yamaha itu memang bertekad naik kelas ke Indoprix pada musim balap 2011.
"Saya sudah berbicara dengan Hokky. Awalnya memang ingin hanya satu pembalap. Tetapi melihat potensi Hokky serta keseniorannya, dan kebetulan lagi tidak punya tim, ya saya lantas tertarik merekrkutnya. Dengan masuknya Hokky, saya berani pasang target tinggi pada Indoprix musim depan yakni juara," ujar Rudy.
Menurut Rudy, selain masih dibutuhkan tenaganya sebagai pembalap, Hokky sangat berperan untuk membantu Anggi yang baru pertama turun di ajang bergengsi Indoprix. Diharapkan terjadi transfer ilmu dari Hokky ke Anggi yang asal Tasikmalaya itu.
"Masuknya Hokky ke Trijaya ya blessing in disguise yang akan membuat tim Trijaya akan diperhitungkan nantinya," lanjut pria ramah ini.
Soal nilai kontrak, Rudy mengatakan tidak istimewa. "Biasa saja yang normal-normal. Termasuk keinginan menjadi pelatih juga saya kabulkan. Saya berharap Hokky bisa ikut membangun pondasi tim Trijaya ini untuk bisa berkompetisi di ajang balap motor tanah air," kata Rudy lagi.
Selain itu, Hokky ingin mewujudkan cita-cita mendirikan sekolah balap motor. Kalau sebelumnya banyak para pembalap senior atau mantan crosser mendirikan semacam sekolah motocross yang bertebaran di Solo, Yogyakarta dan Bandung. Maka Hokky akan menjadi pioneer sekolah balap motor di Indonesia. (otosport.otomotifnet.com)
"Saya akan menjadi pembalap sekaligus pelatih. Untuk yang terakhir itu, memang obsesi saya setelah mundur sebagai pembalap nanti," ujar Hokky.
Seperti diketahui, Hokky tidak lagi masuk skuad tim elit itu karena dinilai sudah mulai dimakan usia. Pembalap asal Muntilan, Magelang itu kini berusia 30 tahun. Benny lebih memilih Sudharmono, pembalap asuhannya yang 2 tahun terakhir difokuskan ke ajang supersport.
Namun oleh Benny, Hokky tidak lantas dibuang begitu saja. Melainkan diproyeksikan sebagai pelatih. Tetapi Hokky tidak mau, karena merasa masih mampu berprestasi.
"Saya memang sempat bilang akan mundur saat usia 30 tahun. Namun itu saya ralat karena masih memiliki misi untuk bisa menjadi juara Indoprix. Ya saya senang ternyata Rudy juga membutuhkan tenaga saya karena pembalap Trijaya lainnya, Anggi Permana Putra masih terbilang muda," lanjut Hokky.
Rudy Hadinata yang dimaksud adalah pemilik tim Trijaya yang mengantar Anggi Permana (20 tahun) menjadi juara Motoprix kelas seeded region 2 (Jawa) tahun 2010. Atas prestasi pembalapnya dan dengan dukungan beberapa sponsor, pemilik dealer Yamaha itu memang bertekad naik kelas ke Indoprix pada musim balap 2011.
"Saya sudah berbicara dengan Hokky. Awalnya memang ingin hanya satu pembalap. Tetapi melihat potensi Hokky serta keseniorannya, dan kebetulan lagi tidak punya tim, ya saya lantas tertarik merekrkutnya. Dengan masuknya Hokky, saya berani pasang target tinggi pada Indoprix musim depan yakni juara," ujar Rudy.
Menurut Rudy, selain masih dibutuhkan tenaganya sebagai pembalap, Hokky sangat berperan untuk membantu Anggi yang baru pertama turun di ajang bergengsi Indoprix. Diharapkan terjadi transfer ilmu dari Hokky ke Anggi yang asal Tasikmalaya itu.
"Masuknya Hokky ke Trijaya ya blessing in disguise yang akan membuat tim Trijaya akan diperhitungkan nantinya," lanjut pria ramah ini.
Soal nilai kontrak, Rudy mengatakan tidak istimewa. "Biasa saja yang normal-normal. Termasuk keinginan menjadi pelatih juga saya kabulkan. Saya berharap Hokky bisa ikut membangun pondasi tim Trijaya ini untuk bisa berkompetisi di ajang balap motor tanah air," kata Rudy lagi.
Selain itu, Hokky ingin mewujudkan cita-cita mendirikan sekolah balap motor. Kalau sebelumnya banyak para pembalap senior atau mantan crosser mendirikan semacam sekolah motocross yang bertebaran di Solo, Yogyakarta dan Bandung. Maka Hokky akan menjadi pioneer sekolah balap motor di Indonesia. (otosport.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR