"Selain desain, yang paling mencolok adalah sistem injeksi bahan bakarnya. Sedang rangka dan mesinnya masih menggunakan basic yang sama dengan versi sebelumnya tentunya dengan penyempurnaan," buka Sarwono Edhi, Technical Service Training Manager PT Astra Honda Motor (AHM).
Mesin yang digunakan sama-sama berkode CS150RE, spek-nya satu silinder DOHC dengan 4 klep. Agar adem, mesin yang diklaim punya power hingga 13,1 Kw di 10.500 rpm ini sudah dilengkapi dengan radiator dan kipas elektrik.
Tapi Honda New CBR 150R ini sudah menggunakan teknologi injeksi bahan bakar PGM-Fi generasi tiga. Atau setara dengan yang digunakan Honda CBR 250R dan skubek PCX 125.
Dengan perangkat ini sudah tidak ada lagi karburator, kini gantinya adalah throttle body lengkap dengan ECM menggusur fungsi CDI. Perangkat injeksi ini juga berbuntut pada berubah totalnya sektor pengapian.
Mulai dari magnet yang sebelumnya cuma punya satu contact point, kini dilengkapi dengan 9 contact point. "Tonjolan ini menjadi indentifikasi posisi piston untuk melakukan adjust pengapian sesuai putaran mesin," jelas pria ramah ini.
Hasilnya tentu performa lebih baik, pembakaran di tiap putaran mesin bisa lebih optimal. Altenator dan regulator-nya juga sudah berubah jadi 3 Phase dari yang sebelumnya hanya 1 Phase. "Keunggulan altenator 3 Phase adalah output listriknya lebih stabil dibanding alternator 1 phase," terang Edhi.
Sebagai pemasok bahan bakar ke throttle body, fuel pump diletakan di tanki. Sebelumnya kan enggak ada pompa bensin ini. Jangan heran ketika kunci kontak diputar ke posisi "on", bakal keluar bunyi lirih tanda fuel pump bekerja. Sedang pada pemasok udara atau box filter, kini telah menggunakan air filter tipe basah.
Beberapa perangkat baru juga terpasang pada radiator. Seperti bypass water hose, untuk mengalihkan air saat terjadi tekanan berlebih. Radiator pada New CBR 150R ini juga sudah dilengkapi dengan sensor suhu.
Oiya, perangkat emisi SASS (Secondary Air Supply System) juga sudah dihilangkan, bisa dilihat dari saluran di kepala silinder yang dimampatkan. Tapi bukan berarti yang sekarang lebih buruk emisinya, malah lebih bagus!
Kok bisa? Karena dengan sistem injeksi generasi ketiga yang sudah dilengkapi dengan Oxygen sensor di lubang exhaust tidak dibutuhkan lagi SASS. "Dengan sensor ini, mesin akan bekerja secara aktif melakukan penyesuaian agar emisi gas buangnya selalu baik," jabar Sarwono Edhi. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR