|
Nah, sebagian warga Jakarta tentu belum memahami bagaimana mekanisme sistem ERP yang digadang-gadang pemda DKI sebagai sistem pengurai kemacetan di jalan protokol Jakarta. Daripada bingung, yuk kita tanya langsung pada ahlinya.
Saat ditemui OTOMOTIFNET.COM di kantornya di Jatibaru, Jakarta, Udar Pristono, Kadishub DKI Jakarta menjawab bahwa ERP merupakan sistem dimana setiap kendaraan pribadi yang melintas jalur akan dikenai biaya.
Hal bertujuan untuk mengurangi kemacetan Jakarta. Sebab, dengan adanya ERP orang akan berpikir lebih lanjut jika ingin melalui jalur tersebut tanpa kepentingan, karena harus bayar.
“Sedangkan bagi yang ingin melintas kami beri dua opsi, membayar atau memakai transportasi umum seperti busway. Sehingga masyarakat bebas memilih mana yang lebih efektif dan ekonomis,” ungkap pria ramah ini.
Udar menambahkan, untuk cara kerja ERP akan menggunakan gerbang sensor. ”Sehingga kinerjanya berbeda dengan sistem tol yang masih mengandalkan gerbang kasir.”
Gerbang yang dilengkapi scanner dan kamera tersebut akan memindai sebuah alat berupa chip On Board Unit (OBU) yang diletakkan di dashboard atau kaca kendaraan.
OBU tersebut berfungsi sebagai penyimpan data kendaraan, kepemilikan, serta deposit uang untuk membayar tarif jalur ERP tersebut.
Dan saat melalui scanner, nominal di OBU kendaraan otomatis akan dikurangi. Dan saat nominal telah habis, tapi anda nekat menerobos jalur ERP, maka kamera akan memotret nopol kendaraan anda.
“Nantinya sang pelanggar akan dikenakan sanksi yang masih kita bahas, apakah berupa denda administratif, atau tilang langsung,” kata Udar.
Sedang untuk lokasi untuk mendapatkan OBU, pihak Dishub masih mengkaji apakah OBU didapat dengan menggandeng pabrikan, atau bisa didapat pada saat membayar pajak kendaraan.
Yang jelas, pengguna OBU tak perlu resah untuk mengisi deposit OBU. Sebab alat tersebut dapat diisi ulang di SPBU, minimarket dan supermarket.
“Kami berupaya agar pengguna OBU mendapat kemudahan dalam mengisi ulang deposit tersebut dilokasi terdekat layaknya isi ulang pulsa ponsel, atau e-toll card,” jelas Udar.
Hmm, nggak bikin macet kan? (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR