Padahal, menurut Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Jongkie D Sugiarto, permasalahan mendasarnya hanyalah karena Jakarta belum punya angkutan masal yang layak.
"Jakarta itu satu-satunya kota di dunia yang berpenduduk sekitar 12 juta orang, tapi ngga punya angkutan masal yang layak. Gak ada dimana-mana, cuma ada di Indonesia!," tegas Jongkie.
Padahal, tambah Jongkie, angkutan masal yang layak, yakni yang aman, nyaman, dan terjangkau, merupakan syarat mutlak untuk menjadi solusi paling ampuh mengatasi kemacetan di Jakarta.
"Tapi nyatanya kita belum punya, paling Trans Jakarta, itu juga baru berapa persen daya angkutnya, masih sangat-sangat kurang," ungkapnya.
Keberadaan angkutan massal tersebut, apapun jenis dan bentuknya, sebenarnya tidak hanya bisa menjadi solusi kemacetan, tapi juga bisa terus membantu berkembangnya industri otomotif nasional.
"Adanya angkutan masal tidak akan menurunkan penjualan kendaraaan bermotor, karena masyarakat akan tetap membeli mobil, tapi kalau ke kantor ya pakai angkutan umum, nah pas weekend baru mereka pakai mobilnya," jelas JOngkie.
Jadi daripada saling salah menyalahkan, juga dibandingkan harus menaikkan pajak-pajak kendaraan, akan lebih baik bagi pemerintah, khususnya Pemrov DKI untuk membangun angkutan massal yang layak. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR