Hal ini disampaikan Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT ADM pada konferensi pers Daihatsu Recall Gran Max dan Sirion pada Selasa (29/5) di Jakarta. “Dalam melaksanankan program recall ini, kami menggelontorkan dana hingga Rp 15 milyar untuk pergantian komponen dan biaya bengkel,” ujarnya.
Seperti diketahui, potensi kerusakan yang terdapat pada hatchback kompak, Sirion yaitu terletak pada tetesan air dari selang AC yang dapat menyebabkan karat pada steering rack. Dan hasilnya, sebanyak 3.227 unit Sirion yang diproduksi sejak Januari 2008 - Maret 2011 harus mengalami perbaikan.
Sementara untuk Grand Max, baik versi pikap, minibus dan blind van terdeteksi dapat membahayakan pengendara lain, karena kerusakan dudukan ban cadangan yang dapat mengalami keretakan.
Jumlah kendaraan yang teridentifikasi sebanyak 36.988 unit Gran Max pikap yang diproduksi sejak tahun 2007 sampai 15 Oktober 2010. Lalu sebanyak 11.715 unit Gran Max tipe minibus dan blind van produksi tahun 2007 sampai 23 Oktober 2008.
"Recall ini merupakan bentuk tanggung jawab Daihatsu sebagai sahabat yang mengutamakan kenyamanan dan keselamatan pelanggan," ujar Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT ADM. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR