Tentunya sedikit ganjil karena CR-V versi facelift ini praktis hanya berusia kurang dari setahun dan bakal berpengaruh pada angka penjualannya. Namun Jonfis menyatakan target yang disasar CR-V facelift akan berbeda dengan All New CR-V dan tak menggangu penjualannya.
Pihak Honda menargetkan penjualan CR-V facelift sebanyak 13.000 unit sampai akhir tahun, naik dari 11.700 yang diraih pada 2011. Besarnya angka penjualan tersebut dipicu banyaknya konsumen yang mengantri untuk memiliki CR-V.
“Target marketnya berbeda, kalau versi facelift ini ditujukan bagi mereka yang ingin upgrade kendaraan. Atau pengguna mobil bekas yang ingin beralih ke CR-V tanpa menunggu waktu lama. Sedangkan pengincar All New CR-V kebanyakan adalah konsumen loyal Honda yang rela menunggu sampai akhir tahun,” papar Jonfis.
Seperti diketahui, sejak bencana banjir Thailand tahun lalu, stok SUV yang dirakit lokal (CKD) ini sempat terhenti sejak bulan November 2011. Penundaan tersebut berlangsung hingga bulan Maret 2012 lalu.
Sedangkan kehadiran All New CR-V di akhir tahun juga akibat dari bencana banjir tersebut. yang membuat pasokan All New CR-V di seluruh dunia harus terhambat. (mobil.otomotifnet.com)
| Editor | : |
KOMENTAR