Otomotifnet.com - Tak sedikit surat pembaca yang datang ke meja redaksi minta informasi lagi Suzuki Ertiga. Mulai ulasan profil Ertiga secara lengkap sampai perbandingan dengan pesaingnya; All New Daihatsu Xenia, All New Toyota Avanza dan New Nissan Grand Livina.
Berutung mendapat kesempatan untuk menjajal dan mengulik secara detail sosok MPV yang sudah buka inden ini.
“Sampai sekarang sudah hampir 3.000 yang inden,” jelas Joko Utomo, GM Marketing Brand II 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), APM mobil Suzuki saat dikontak hari Senin lalu (2/4). Yuk kita sapa!
MIRIP GRAND LIVINA
Dibanding Ertiga di India dengan versi produksi Indonesia, sebenarnya tidak ada perbedaan signifikan. Di India tersedia dua varian mesin, bensin dan diesel. Sementara di Tanah Air hanya bensin dengan transmisi manual. Dari desain eksterior, interior, spek mesin (bensin) hingga kelengkapan fiturnya pun tak ada bedanya.
Sebagai MPV yang kompak, Ertiga mempunyai dimensi yang tidak terlalu kecil juga tidak terlalu besar. Buat orang Indonesia kebanyakan, ukurannya terbilang pas. Kesan pertama melihat mobil ini dari luar adalah lebih menyerupai Nissan Grand Livina.
Terbukti setelah memperhatikan dimensi Ertiga yang berukuran 4.265 x 1.695 x 1.685 mm (PxLxt) dengan wheelbase 2.740 mm. Sedangkan Grand Livina 4.420 x 1.690 x 1.595 mm, wheelbase 2.600 mm.
Bagaimana dengan All New Daihatsu Xenia (ANEX) atau All New Toyota Avanza (ANA)? Bicara desain, Ertiga memang agak berbeda dengan kedua ‘saudara kembar’ itu. Ukuran ANEX dan ANA lebih kecil dibanding Ertiga.
Dapat diperhatikan dari dimensi bodi total ANEX dan ANA yang sebesar 4.140 x 1.660 x 1.696 mm dengan jarak sumbu roda 2.655 mm. Yang artinya panjang dan lebar bodi totalnya lebih pendek dari Ertiga.
SLIDING SEAT
Pada Ertiga tipe GL (tipe tengah, red) yang dijajal kali ini, paduan two tone (beige dan abu-abu) dasbornya menambah kesan luks dasbor yang sudah kelihatan mewah. Susunan panel instrumen dan lekukannya pun tidak neko-neko, tampak eksklusif.
Duduk di bangku belakang kemudi pun terasa nyaman untuk postur tubuh 169 cm/72 kg, ditambah lagi adanya tilt steering sehingga memudahkan dan menambah kenyamanan posisi pengemudi.
Oiya, karena mobil yang dipinjamkan ini masih unit trial, cover setirnya pun masih memakai tutup warna hitam. Seharusnya sudah berwarna beige senada dasbor bawah, trim dan jok.
Kelengkapan di kabin depan pun termasuk lengkap. Mulai head unit 2 DIN integrated, 6 speaker, koneksi USB, cup/bottle holder di bawah lubang AC di penumpang depan kiri serta tombol pengatur kaca spion luar yang ada di door trim pintu sopir.
Pindah ke bangku baris kedua. Secara umum mirip dengan kenyamanan duduk di MPV pesaingnya. Hanya saja terdapat pengaturan maju-mundur jok (sliding seat) seperti pada ANA dan ANEX sepanjang 15 klik (tingkatan) sehingga menambah nyaman penumpang baris tengah.
Ilustrasinya gini, duduk di bangku paling belakang dengan posisi bangku depannya dimajukan 4-5 klik, baru dengkul tidak menyentuh bagian belakang jok depannya dan kaki pun bisa sedikit melonjor ke depan.
Lantas, mirip fitur One Touch Tumble pada ANEX dan ANA, di Ertiga juga tersedia satu tuas yang berguna bagi penumpang yang akan duduk di bangku ketiga. Dengan menarik tuas ke atas, jok dapat melipat sekaligus maju dalam satu waktu.
Intinya, jika Anda masuk dan duduk di salah satu bangku di kabin Ertiga, kesan yang mucul adalah sama dengan menumpangi ketiga pesaingnya tadi.
Hanya saja aroma mewah lebih mencuat berkat desain dasbor, bahan jok dan trim serta paduan warna interior. Perkara kenyamanan sih setali tiga uang.
Editor | : | Billy |
KOMENTAR