Rambu sudah lengkap, masih harus ada kecelakaan? |
OTOMOTIFNET - Usai dihenyakkan dengan tragedi Toyota RAV4 (26/2) di kelokan Jl. Latuharhari, Menteng, Jakpus yang menewaskan tiga orang. Pada Selasa (16/3) sebuah Honda Jazz kehilangan kontrol dan tercebur dalam kolam Bundaran Hotel Indonesia.
Selain dugaan kebut-kebutan, kontur jalan menikung adalah penyebab utamanya. Salah siapa, jalan atau pengemudi?
SEMUA BERAWAL DARI PENGEMUDI
Tak ada habisnya alasan buat dikemukakan usai kejadian demi kejadian. Dari mengantuk, mobil yang tak lain jalan, sampai menyalahkan kondisi jalan.
“Sebenarnya semua bisa dihindari jika si pengemudi atau biker membawa kendaraan berprinsip drive or ride for condition,” buka Jusri Pulubuhu.
Pentolan Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) itu bermaksud ingatkan soal antisipasi kecelakaan berawal dari pengemudi. Kemampuan dan kewaspadaan bawa mobil atau motor jadi kunci awal terhindarnya potensi kecelakaan.
“Kalau selama ini Anda merasa aman-aman saja dengan gaya mengemudi yang dilakukan itu sebenarnya Anda cuma beruntung kalau tak alami kecelakaan,” tandasnya.
Ia tambahkan, kalau jangan terlalu kondisi jalan itu sendiri. Bisa ditebak maknanya, bisa saja kemampuan bawa kendaraan Anda memadai tapi kalau tak waspada maka bisa saja sebuah lubang bikin kendaraan Anda terpelanting. Kesannya memang remeh, tapi bisa saja hal yang kecil membuat terjadinya kecelakaan fatal.
Penulis/Foto: Nawita, eRIE / Jodi
Editor | : | Editor |
KOMENTAR