Salah satu cara agar tidak banyak air dari penguapan tersebut, maka dianjurkan untuk sering memenuhi tangki bahan bakar. “Tapi air yang masuk ke tangki, enggak hanya karena penguapan saja. Umur pakai kendaraan, juga bisa bikin hal tersebut terjadi,” kata Andi, salah satu mekanik bengkel mobil umum BMS di Komplek Kemayoran, Jakpus.
Itu terjadi pada Toyota Vios keluaran 2006, milik salah satu konsumennya. Keluhannya saat dipakai mesin Vios enggak menyala normal alias ndut-ndutan. Setelah dicek and ricek, seperti ini yang terjadi. • (otomotifnet.com)
1. Pipa saluran pengisian bensin bocor, jadi celah air masuk ke dalam tangki bahan bakar. “Umur pakai atau enggak terlindungi dengan benar, bikin bagian tersebut karatan dan lama kelamaan bolong.
Solusinya bagian yang bolong dilas karbit dan proses yang harus dilakukan adalah melepas bagian yang bolong terlebih dahulu. Soalnya ini berhubungan dengan bahan bakar,” papar Sularso, rekan kerja Andi.
2. Masuknya air dari pipa pengisian tersebut, lama kelamaan akan jadi lumpur di dalam tangki bahan bakar. Selain ada masalah yang timbul seperti pipa pengisian yang bolong, penguapan bensin akibat tangki yang sering kosong juga bisa menghasilkan air.
3. Bahan bakar yang mengandung lumpur itu, bisa bikin filter bensin buntu. Akibatnya pompa besin bekerja ekstra keras untuk dapat menyalurkan bahan bakar. Andi biasanya membersihkan terlebih dahulu lubang yang buntu, tapi kalau enggak bisa maksimal bersihnya siapkan dana Rp 400 ribu buat tebus filter bensin baru.
"Normalnya cek filter bensin setiap 5 ribu km atau ganti kalau sudah 10 ribu km," ungkap Andi.
4. Dari pompa bensin yang enggak bisa lagi mensuplai bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan, maka mesin jadi enggak bisa menyala dengan normal. Jadi dengan masalah bolongnya pipa pengisian, kalau hanya ditambal dengan pengelasan biayanya lebih kurang Rp 200 ribu tapi kalau mau beli baru pesan dulu paling lama 2 hari dengan harga Rp 425 ribu.
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR