Jakarta - Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & CR Division Head PT Astra International–Daihatsu Sales Operation (DSO) mengaku bahwa perang diskon antar merek mobil di akhir semester kedua tahun lalu memang dahsyat.
“Waktu itu, perang diskon lebih banyak karena jumlah stok yang termasuk besar, bisa dibilang over supply, namun rasanya kalau kita lihat semua APM telah belajar dari pengalaman itu,” yakin Hendrayadi.
Kini pihaknya, menurut Hendyaradi lagi, sudah memproduksi mobil dalam jumlah yang ‘normal’. Sehingga penumpukan stok yang menyebabkan potensi perang diskon bisa dihindari secara maksimal. “Kalaupun nanti akan ada diskon, besarannya juga normal,” jelasnya.
Nah, menilik potensi diskon yang berlebihan juga telah diantisipasi oleh pihak PT Honda Prospect Motor (HPM). Jonfis Fandy sebagai Marketing and After Sales Service Director HPM mengambil contoh pada BR-V.
Belajar dari penumpukan daftar inden saat periode rilis HR-V pihaknya melakukan pendaftaran inden lebih panjang dan lebih terinci atas BR-V. “Kami jadi lebih mengetahui unit yang sudah terpesan, termasuk warna dan variannya,” jabar Jonfis dalam sebuah perbincangan beberapa waktu lalu(21/8).
Dipungkaskan oleh Jonfis bahwa dengan mengetahui jumlah unit yang dipesan oleh konsumen akan menghindarkan terjadinya diskon berlebih guna mengejar target menghabiskan stok. (Otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR