Seperti keluarga Agung Erianto, dari Jakarta menuju Lembang via Subang-Ciater macet hingga memakan waktu 10 jam (30/7) lalu.
“Sebenarnya biasa lewat Tol Cipularang, keluar gerbang Tol Pasteur lantas Setiabudi, Bandung,” tambah pengemudi Nissan Grand Livina ini. Namun ia mencoba keluar di Sadang, Purwakarta, karena tol Cipularang cukup padat.
Namun seperti beberapa pengemudi lain di jalur Subang-Ciater, kemacetan di jalur itu tidak bisa diprediksi. “Tahun ini parah sekali, bahkan meski lewat jalur alternatif,” tambah Hendra, pengemudi Suzuki Futura yang bertemu OTOMOTIFNET di kawasan Kaliangsana, Subang. Memang menurut petugas kepolisian di lokasi, jalur alternatif ini menghindari kemacetan di pasar Kalijati.
Menuju Ciater, pengemudi sudah terhadang macet dari depan Rumah Makan Abah dan nyaris bergerak setiap 20 menit sekali dengan kecepatan 5-10 km/jam. Memang dari akses terpantau beberapa titik kemacetan, seperti kawasan jalan Cagak dan Tambakan. Setelah itu macet diakses masuk-keluar Ciater.
Meski sudah dibantu puluhan anggota Polantas, kemacetan yang didominasi motor dan pikap ini susah terurai. Arah sebaliknya dari Bandung menuju Lembang juga mengalami macet parah.
Seperti Ilvan Saputra yang mengemudikan Toyota Innova, terhambat dikawasan Ledeng dan tidak bergerak hari ini. Bahkan pada pagi hari mulai jam 09.00, kawasan Lembang-Kolonel Masturi juga sudah macet.
Menurut Daniel, pengelola armada shuttle Citi Trans di Bandung, Kemacetan paling parah pada Lebaran dan hari kedua. Sudah terpantau dari tol Jakarta-Cipularang.
Jalan Tol sendiri tetap pilihan terbaik ketimbang menuju area wisata, memilih jalur alternatif yang jika macet sulit ditebak siapa yang akan menangani. Selain itu jangan lupa pantau via gadget aplikasi seperti Waze atau Google Map. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR