info perlindungan kendaraan Anda kunjungi castrolmagnatec.com
Sebenarnya, pengecekannya bisa dilakukan sendiri. Biar enggak bingung harus memulai pengecekan dari bagian mana, kami berikan panduannya. Berikut ini beberapa cek list yang harus diperhatikan seputaran kaki-kaki. Di simak ya!
Spooring dan Balancing
Setelan sudut keselarasan roda dengan permukaan jalan atau kerap disebut spooring bisa saja berubah. Kondisi ini akibat benturan permukaan jalan atau keausan ban. "Setelannya kan pakai baut, bisa saja bergeser," ujar Tambayong, bos WW Autocarz di Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Cara sederhana memeriksanya, saat mobil berjalan di permukaan jalan mulus yang lurus. Tempatkan posisi setir lurus dan jalankan mobil dengan kecepatan sedang. Cermati laju mobil, kalau arah tidak lurus, biasanya butuh diperiksa ulang. "Biasanya setir narik ke kanan atau ke kiri," tambah Tambayong.
Oiya, spooring hanya akan maksimal bila semua komponen kaki-kaki dalam kondisi baik. Jika ada kerusakan pada ban, pelek, tie rod, ball join atau lengan ayun, hasilnya tidak akan maksimal.
Tie Rod, Long Tie Rod dan Ball Joint
Tak perlu datang ke bengkel, kita bisa melakukan pengecekan sendiri. Caranya, dongkrak kedua atau salah satu roda depan di jalan rata. Gerakkan roda dengan cara memegang sisi kanan dan kiri ban memakai tangan. Kemudian, goyang-goyangkan agak kuat ke depan dan ke belakang dan cermati gejala yang muncul.
Jika tie rod atau long tie rod suah rusak, akan terjadi gejala oblak. Bahkan kalau sudah parah akan bunyi klotok-klotok. Kemudian pindahkan posisi pegangan tangan di sisi atas dan bawah ban lalu goyangkan lagi ke depan dan belakang. Jika oblak, kemungkinan besar ball joint harus diganti baru.
Laher Roda
Caranya mudah, ketika mobil masih dalam kondisi di dongkrak, putar roda dengan tangan hingga berputar cepat. Jika terdengar bunyi gemuruh, artinya bearing atau laher roda harus dilakukan penggantian.
Sokbraker
Sementara untuk sobreker, tekan ujung kap mesin pakai tangan beberapa kali, kemudian lepaskan. Sokbreker yang masih bagus akan menunjukkan ayunan bodi terjadi sekali saja. Nah, kalau ayunan sudah berkali-kali, besar kemungkinan sobreaker sudah rusak.
Cara lain mencermati kerusakan sokbraker adalah dengan merasakan ayunan yang muncul seusai melintasi polisi tidur atau gundukan jalan. Ayunan suspensi harus terjadi sekali saja, jika lebih dari itu maka perlu diganti.
Pada sokbraker yang berisi oli, kerusakan juga bisa terdeteksi dari rembesan oli yang keluar dari sokbraker. Caranya bisa dilakukan dengan mendongkrak mobil dan melihat langsung kondisi tabung. Di saat yang bersamaan, periksa pula bushing sokbraker atau stopper yang ada di tengah strut-nya. Usia pakai kerap membuatnya getas dan kemudian pecah.
Ban dan Pelek
Kondisi permukaan ban yang sudah mulai gundul bisa dilihat secara langsung. Atau bisa juga menggunakan batas toleransi yang tersedia di dinding ban. Bentuknya seperti segitiga dan disebut TWI (tyre wear indicator). TWI adalah batas toleransi yang sudah ditetapkan oleh sang produsen ban.
Meski sepele, tekanan angin juga berguna untuk kestabilan mobil saat dikendarai. Terlalu keras grip mobil berkurang, sementara kalau kurang angin, konsumsi bahan bakar bisa boros.
"Umumnya tekanan angin ban ada di kisaran 30-32 psi, atau bisa cek langsung berdasarkan standar dari mobil masing-masing," jelas Tambayong, sambil mengatakan biasanya terdapat ukuran tekanan angin berbentuk stiker yang tertempel di pintu mobil.
Terakhir adalah kondisi pelek. Pastikan tidak ada yang peyang di bagian bibir pelek. Goyangan saat pelek bengkok berputar dapat membuat kendali mobil menjadi liar. Terlebih pada kecepatan tinggi.
Cukup jelas kan? (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR