Aragon – Jorge Lorenzo boleh meraih kemenangan di GP Aragon, minggu (27/9), tetapi bintang dari lomba selama 23 lap ini adalah Dani Pedrosa dan Valentino Rossi yang bertarung jarak dekat sejak lap keempat hingga finish.
Start dari posisi kedua di samping Marc Marquez yang menempati pole position, Lorenzo memenangkan adu cepat mencapai tikungan pertama.
Memasuki lap kedua, Lorenzo meninggalkan Marquez 0,564 detik, diikuti Iannone, Dani Pedrosa dan Valentino Rossi di tempat kelima.
Petaka menghampiri Marquez ketika jaraknya sudah mendekat Lorenzo 0,2 detik. Juara dunia bertahan ini tersungkur keluar lintasan dan tidak dapat melanjutkan lomba. Ini kelima kalinya Marquez jatuh di 2015.
Setelah Marquez jatuh, posisi dua diperebutkan Iannone, Pedrosa dan Rossi. Pada lap ketiga, Pedrosa menyalip Iannone yang berlomba dengan kondisi bahu cedera. Satu putaran kemudian giliran Rossi mendahului sahabat dekatnya itu.
Sejak lap keempat inilah Pedrosa gigih mempertahankan posisinya dari tekanan Rossi. Perhatian tertuju pada duel sengit pembalap Honda dan Yamaha ini.
Iannone yang sempat mendekati mereka, akhirnya menjauh. Pertarungan jarak dekat terjadi mulai lap 19. Rossi sempat mendahului Pedrosa, tetapi Pedrosa mengambil lagi posisinya.
Terulang di lap 20, tetapi kejadiannya berkali-kali. Pedrosa tampil agresif mempertahankan posisi keduanya. Di lap berikutnya, hal sama muncul lagi dan pedrosa tetap di depan.
Puncaknya di lap terakhir, Rossi mampu menyalip tetapi lagi-lagi ia kembali ditekuk Pedrosa yang masuk finish runner-up.
Tipikal Rossi yang sering melakukan serangan di lap-lap akhir, tidak mampu mematahkan semangat juang Pedrosa yang tampil brilian di sirkuit negaranya sendiri. Usai lomba, Rossi memeluk Pedrosa.
Seperti biasa, Lorenzo selalu melakukan start bagus dan gas pol
“Saya mencoba segalanya, tetapi Dani bisa mengambil alih. Saya coba di lain kesempatan, tetapi diambil lagi,” kata Rossi. “Saya membutuhkan 4 point lagi untuk bisa finish kedua, tetapi itu tidak memungkinkan. Naik podium adalah hasil yang bagus,” jelasnya.
“Benar-benar sulit untuk fokus menjaga waktu satu puaran. Vale lebih cepat di beberapa tikungan. Saya berusaha untuk tidak kehilangan terlalu banyak kecepatan, tetapi dalam 10 lap terakhir benar-benar sulit. Pada lap terakhir daya cengkeram berkurang. Ini pertarungan terbaik,” tutur Pedrosa.
Sementara Lorenzo yang meraih kemenangan keenamnya musim ini, kemenangan kedua di Aragon setelah tahun lalu, mengaku melakukan start yang bagus seperti biasanya dan mencoba mengemudikan motor dengan maksimal.
Lorenzo tidak mengira Marquez kecelakaan dan setelah itu ia pun tidak terlalu gas pol, hanya jaga jarak aman dengan Pedrosa. (otosport.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR