Ada 17 titik ruas jalan diidentifikasi masih menjadi langganan terjadi genangan air.
Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa Indonesia telah memasuki musim penghujan pada bulan November. Puncaknya akan terjadi pada bulan Desember 2015 hingga Februari 2016. Nah, berkaca pada kejadian yang sudah-sudah. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan genangan air di sejumlah ruas jalan di Ibukota.
Memang Pemprov DKI Jakarta telah melakukan upaya normalisasi sungai Ciliwung dan mengeruk saluran air. Termasuk menyiagakan sejumlah pompa air untuk mempercepat surutnya debit air yang menggenangi wilayah Jakarta.
Namun ketika hujan turun sesaat, genangan air masih saja terjadi. Basuki Rakhmat, Kepala Seksi Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) DKI Jakarta mengklaim jumlah genangan air di ruas jalan mengalami penurunan dibanding tahun lalu (Lihat Tabel Titik Genangan Air). “Iya jumlahnya turun. Kita catat genangan air pada musim hujan di akhir tahun ini sebanyak 17 ruas jalan.
Tahun ini juga lebih cepat surut, karena salurannya sudah lebih banyak dan adanya pompa air,” jelasnya. Bulan Februari lalu ada 91 titik. Masih menurut Basuki, Pemprov telah mengantisipasi beberapa titik banjir yang terjadi di ruas jalan. Yakni dengan memperbaiki drainase disekitar titik-titik tersebut. “Dengan perbaikan tersebut, daerah yang biasanya surut dalam hitungan hari, saat ini surut dalam hitungan jam. Seperti yang terjadi Kampung Melayu (Jaktim),” sambungnya lagi.
Apakah data terkait observasi titik genangan air di Jakarta selalu update mengingat intesitas hujan saat ini tak menentu? “Kita selalu update data genangan air. Terakhir kami update per tanggal 7 November 2015, kita terus update datanya,” imbuh Basuki, ketika ditemui di kantornya (24/11). • (otomotifnet.com)
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR