Jakarta - Berkaca pada kejadian terror bom di Sarinah, Jaksel, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan luka berat, jajaran kepolisian melakukan tindakan untuk menghadang peluru yang dilesatkan secara sporadis oleh para pelaku.
Salah satunya dengan menjadikan mobil antipeluru sebagai tamengnya. Besar kemungkinan Toyota Land Cruiser 200 yang terlihat di lokasi kejadian, dilengkapi fitur antipeluru.
OTOMOTIFNET pernah mengulas, berdasar catatan pada era 2004 masuk sekitar 8 unit Toyota Land Cruiser(LC) Cygnus.
Tentu bukan LC biasa karena setelah dimodifikasi oleh PT Polytech Nusantara, Jaksel, dinobatkan sebagai tahan peluru dengan spesifikasi B4.
Artinya sebutir proyektil Magnum 44 seberat 240 gram dengan top speed hampir 700 km/detik, enggak sanggup menembus Armormax yang dilapis pada sekeliling bodi dalam mobil. Granat tangan juga tidak meruntuhkan kaca karena sudah diganti polikarbonat transparan.
Armormax yang produsennya berpusat di Utah, Amerika Serikat ini memang unik. Berat total bahan yang bisa ditekuk-tekuk mirip karton ini cuma menambah sekitar 200 kg/mobil. Sebuah sumber di ATPM mobil mewah juga menyebutkan varian BMW 7 series dan X5 mengaplikasi model ini.
Bandingkan dengan mobil-mobil tahan peluru yang dilapis baja. “Bisa nambah berat 1 ton,” terang Yudi Widodo dari Java Motors yang pernah menjual Range Rover bulletproof kala itu.
Tebal kaca anti peluru diperkirakan sekitar 7,5 cm. Semua kaca tidak bisa dibuka kecuali kaca supir. Itupun hanya bisa turun sekitar 8 cm.
Sebagai ilustrasi, apabila kaca anti peluru setebal 4 cm tak mampu ditembus pistol kaliber terbesar yaitu Magnum 44 dari jarak dekat, diyakini kaca The Beast (sebutan untuk mobil kepresidenan Amerika Serikat) jauh lebih mumpuni.
Untuk ban, salah satunya Goodyear membuat secara khusus dari tipe Regional Haul Steer (RHS) dengan ukuran 285/70R19,5.
Tak sekadar run flat tires, ban yang biasa digunakan untuk truk ini dilapis bahan kevlar dan dibuat agar mampu berjalan tanpa tekanan angin sama sekali.(Otomotifnet.com)
Editor | : | Harryt MR |
KOMENTAR