Bila jok baris ketiga dibuka juga hanya menyisakan ruangan kecil, karena bagian atas sandaran jok hampir menempel ke pintu bagasi.
Nah, waktunya kaki-kaki baru diuji. Teorinya, pemakaian sepasang per dan sokbreker TRD baru seharusnya membuat bantingan di depan menjadi lebih nyaman dan tidak membuat bagian belakang memantul-mantul saat diisi muatan lebih.
Hasilnya? Bagian depan masih terasa terlalu keras.
Memang, rebound terasa lebih lambat yang membuat melewati polisi tidur berukuran besar jadi tidak terlalu keras, tetapi jarak travel per pendek tetap membuat bantingan saat melewati lubang terasa kasar.
Apalagi bunyi ‘gubrak gubrak’ dari berbagai tempat seperti dasbor makin memberi kesan unpleasant.
Rasa limbung dan bodyroll pada kecepatan tinggi juga masih sangat terasa, meski memang sedikit berkurang dari sebelumnya.
Pertanyaannya, apakah per dan sokbreker TRD ini membuat Rush jadi lebih nyaman?
Jelas, ya. Tapi sudah waktunya revisi berat seperti waktu munculnya Grand New Avanza.
Performa & Konsumsi
Di bawah kap mesin, masih tersimpan jantung 3SZ-VE seperti yang dipakai ketika Avanza 1.500 cc pertama kali keluar.
Transmisi otomatis 4-percepatan pun masih sama, tanpa mode elektronik atau sport mode.
Karakternya pun mirip, galak saat pertama kali pedal gas diinjak, namun respons terasa sangat minim ketika semakin mendekati putaran tinggi dan akan mesin akan langsung berteriak ketika kickdown, karena jumlah gigi yang tidak banyak.
Angka yang dihasilkan pun cenderung lambat. Akselerasi dari diam ke 100 km/jam menghabiskan 15 detik.
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR