AUSTIN - Masih seputar di konferensi pers MotoGP Seri 3 Amerika Serikat (7/4) perihal apa benar Jorge Lorenzo memilih eksodus ke Ducati daripada memperpanjang kontrak bersama Yamaha.
Jorge Lorenzo tetap bersiteguh tak ingin menjawab pertanyaan soal itu. "Kupikir tidak perlu membicarakan hal itu (red-kontrak saya). Tunggu waktunya saja, jika sudah ada kepastian kalian (red-media) pasti mengetahuinya," celoteh Jorge Lorenzo.
Kondisi Jorge Lorenzo memang sedang berada di titik puncak kariernya dan sudah barang tentu ada tantangan tersendiri untuk membuat keputusan apakah tetap bertahan bersama Yamaha atau mencari pengalaman baru.
Apalagi, Jorge Lorenzo terbilang pembalap yang kencang dan tentu banyak diincar tim pabrikan, salah satunya adalah Ducati.
Faktanya lagi, performa Ducati musim ini terus menanjak dengan dua seri, Qatar dan Argentina, tampil di barisan depan. Sayang nasib nahas terus menggelayuti Ducati. Rumor Ducati butuh pembalap sekaliber Jorge Lorenzo untuk bisa konsisten tampil dan mendulang kemenangan.
Eksistensi test rider Casey Stoner di tim Ducati dan juga hasil tes yang dilakukan The Aussie di atas Desmosedici GP waktu lebih kencang dari The Andreas, sebutan Dovizioso dan Iannone, di tim Ducati.
Dengan kata lain, Jorge Lorenzo bila bergabung dengan pasukan Ducati sudah punya amunisi andalan. Di samping itu mungkin mendapat atmosfer yang kondusif karena keberadaan GM Ducati Corse, Luigi Dall'igna, bukan orang baru. Malah Jorge Lorenzo dan Gigi Dall'igna merupakan reuni saat JL99 masih di GP250 musi 2006-2007.
Editor | : |
KOMENTAR