Top speed masih bisa menggapai angka 102 km/jam baik di Racelogic ataupun spidometer, lumayan kan!
Jalanan Jakarta yang terbentang luas.. Coba kita taklukan dengan si kecil Kawasaki Z125 PRO! Motor sport bermesin bebek, bergaya moge ini dibanderol Rp 29,9 juta sampai Jakata Fair 2016 dan selanjutnya akan naik jadi Rp 30,8 juta. Lalu, bagaimana impresinya saat diajak kongkow, jalan santai sampai ngebut? Cekidot bro! (otomotifnet.com)
Desain
Sampai capek jadi pusat perhatian di jalan. Persis kaya salesman menjelaskan pertanyaan calon pembeli. Pastinya karena ukurannya yang mungil dan desainnya unik.
Diameter rodanya cuma 12 inci, lebar 2,15 inci untuk depan dan 3,5 inci di belakang. Tapi bentuknya mirip moge Kawasaki, desain yang disajikan adaptasi dari keluarga Z series.
Shroud tangki seperti Kawasaki Z1000, pindah ke buntut ada lampu Z800 yang diperkecil. Batok lampu persis Kawasaki ER-6n. Sok depan sudah upside down, yang belakang tunggal diposisi samping mengingatkan kita pada Kawasaki Versys 650. Penempatan knalpot under belly atau di kolong mesin. Di area kolong terlihat kiprok besarnya yang begitu mencolok dan terasa mengganggu estetika.
Fitur & Teknologi
Panel di setang sebelah kanan mirip gas spontan lengkap dengan tombol starter dan engine cut off. Sebelah kiri seperti biasa ada tombol lampu sein, klakson dan lampu jauh.
Panel indikatornya kombinasi takometer analog dan layar LCD digital multi-fungsi berwarna oranye. Odometer dan jam terlihat terlalu kecil agak susah dilihat. Sedang fitur yang bisa ditemui lainnya pada layar digital ini adalah posisi gear, fuelmeter, spidometer, jam, odometer dan tripmeter A & B.
Meskipun terlihat kecil ternyata tangkinya berkapasitas 7,4 liter dengan tutup tangki model rata. Kaki – kakinya kekar dengan dibekali ban depan berukuran 100/90-12 dan belakang 120/70-12.
Sistem pengeremannya, yang depan pakai kaliper 1 piston dengan cakram 200 mm yang terasa kurang menggigit dan cenderung ‘ngebagel’ saat ditekan. Lain dengan belakang yang dibekali kaliper 1 piston dengan diameter cakram 180 mm justru lebih pakem, injak sedikit langsung ngepottt!
Riding Position & Handling
Diduduki rider dengan tinggi 168 cm, paha berada sejajar dengan tinggi tangki. Posisi duduk nyaman karena setang dengan raiser cukup tinggi. Apalagi tinggi jok hanya 780 mm, kurang lebih seperti naik skutik, postur dibawah 165 cm dipastikan masih enjoy.
Beratnya cuma 101 kg enteng banget saat menggeser di parkiran. Joknya enggak egois, masih bisa boncengan dan dilengkapi dengan footstep belakang. Tapi karena kecil, ruang boncenger juga enggak luas. Yang langsing-langsing aja ya hehe..
Sokbreker belakang model offset-laydown disertai 5 step pilihan preload. Untuk tester dengan bobot 57 kg, setelan sengaja diset di step ke-2. Sudah cukup nyaman dan rebound tergolong lembut.
Sedang suspensi depan menggunakan upside down dengan diameter as 30 mm. Tampak sporti tapi terasa sedikit limbung, kerasnya sudah cukup namun reboundnya cepat. Sehingga untuk melewati jalan gelombang dan tikungan bagian depan kurang stabil.
Editor | : |
KOMENTAR