Semarang - Mobil pedesaan bikinan Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang dilabeli Mobil Desa saat ini terus dilakukan pengembangan hingga sempurna.
Pikap ini sendiri sudah diuji performanya di depan Rektorat Unnes, Sekaran, Gunungpati, Semarang, Jateng. Bahkan, Walikota Semarang, Henrar Prihadi sempat mencoba pikap dengan sistem penggerak all wheel drive (AWD) tersebut.
Namun sayang, saat OTOMOTIFNET hendak mencobanya, dikatakan belum bisa karena belum mendapat perijinan dari Kementerian.
Nah, dengan label mobil nasional dan menyasar pedesan mobil ini kemungkinan besar akan memiliki harga jual yang tidak mahal atau bakal dibanderol di bawah Rp 100 jutaan.
"Kalau nanti diproduksi, mobil ini akan dibanderol sekitar Rp 70 jutaan," jelas Setyo Yuwono, Staf Humas Unnes.
Dengan mesin 1.000 cc, mobil tipe pikap ini diklaim dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar dari pikap lain di kelasnya. Mobil jenis ini dinilai cocok digunakan untuk daerah pedesaan, dataran tinggi, dan pelosok wilayah terluar terdalam dan tertinggal.
Namun bagi peminat pikap pedesaan ini sepertinya masih harus menunggu lebih lama produksi massal pikap hasil karya anak bangsa ini, karena meskipun sudah lulus uji coba jalan sejauh 100 ribu km masih ada proses panjang yang harus dilalu sebelum mulai diproduksi massal.
| Editor | : | Arief Aszhari |
KOMENTAR