Jakarta - Sedan memang tidak sepopuler low MPV. Selain daya tampung lebih sedikit, juga pajak yang terkenal lebih mahal. Padahal, soal personalitas dan kenyamanan, sedan tidak ada lawannya.
Pabrikan pun berfikir ulang untuk memproduksi sedan di Tanah Air. Kalau Toyota misalnya berani memproduksi sedan, itu karena 85 persen komposisinya dialokasikan untuk ekspor.
Salah satu penghalang sedan tidak dilirk karena Pajak Penambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM) yang tinggi, sehingga harganya jadi lebih mahal. Meski Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) berulang kali menyuarakan wacana penurunan pajak sedan, tetap belum terealisasi.
Selain Toyota, Honda juga melihat potensi sedan seandainya tidak dikenakan pajak yang lebih tinggi. Bahkan, seperti halnya Toyota, Honda juga siap untuk memproduksi lokal sedan di Indonesia.
"Kalau memang benar pemerintah akan merevisi pajak sedan (menjadi 10 persen), kami tidak akan hanya bawa sedan ke sini, lebih dari itu kami juga ingin memproduksi sedan di Indonesia," kata Direktur Marketing dan Aftersales Service Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy.
Honda, dikatakan Jonfis, siap untuk memanfaatkan situasi tersebut untuk memproduksi lokal sedan, meski sayangnya belum mau menyebutkan model sedan apa yang nantinya akan diproduksi lokal di Tanah Air.
"MPV sudah baik di sini, begitu juga SUV dan mobil kecil atau LCGC, dan kalau sedan bisa kita ambil juga untuk memperlebar industri, maka akan baik juga hasilnya,” tutup Jonfis.
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR