Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Test Ride Honda RC213V-S, Dahsyat Serasa Pembalap MotoGP!

Antonius Yuliyanto - Senin, 25 Juli 2016 | 09:40 WIB
Test Ride Honda RC213V-S
Salim
Test Ride Honda RC213V-S

Riding mode bawaan di RC213V-S ini ada 5, yang isinya mengombinasikan 3 parameter, yaitu power delivery 3 tingkat, traction/wheelie control 9 tingkat dan engine brake control 4 tingkat. “Nanti pakai riding mode 1 saja,” saran Dimas. Kombinasinya power 1 (full), traction control 2 dan engine brake 3.

Info riding mode tersebut ditampilkan di sisi bawah kiri layar LCD spidometer, sedang memilihnya pakai tombol mungil terpisah di sisi atas setang kiri.
Oh ya, uniknya karena sudah pakai racing sport kit, enggak ada info spidometer, jadi jalan dengan kecepatan berapa rider enggak bisa tahu. Yang disajikan hanya takometer, lap time, suhu mesin, odometer, gear position dan jam. Dan di atasnya ada shift light dalam jejeran LED.

Test Ride Honda RC213V-S
Salim
Test Ride Honda RC213V-S
Awalnya coba dulu CBR1000RR SP, ternyata karakternya berbeda total!

Pemanasan Pakai CBR1000RR SP Terlebih Dahulu
Sesi berikutnya jurnalis diajak pemanasan sekaligus “kualifikasi” menggunakan Honda CBR1000RR SP yang dikawal pembalap Astra Honda Racing Team (AHRT), yaitu Dimas Ekky Pratama, Andi Gilang dan Gerry Salim.

Sesi ini juga dipakai untuk mengecek lintasan, yang di beberapa titik bumpy, seperti di tikungan pertama, keempat dan S kecil. Dengan CBR1000RR, kondisi bumpy itu sangat terasa, yang membuat motor jadi mengayun dan memaksa rider mengendurkan gas.

“Sssttt... tapi nanti rasain pas bawa RC213V-S, jalur bumpy enggak akan terasa, serasa naik sedan deh,” bisik Dimas pada OTOMOTIFNET.COM. Ah makin bikin penasaran aja nih! Bikin enggak sabar mencoba!

Test Ride Honda RC213V-S
Salim
Test Ride Honda RC213V-S
 

Pindah Gigi di 13.500 rpm
Dan kesempatan mencoba RC213V-S akhirnya datang juga, uniknya sebelum naik motor, Anggono Iriawan, Senior Manager Safety Riding & Motorsports PT AHM mendekat sambil berbisik, “Tolong nanti gas lebih maksimal, biar suara menggelegar knalpotnya lebih keluar, Inuma-san yang minta,” ujarnya. “Pindah gigi di sekitar 13.500 rpm, pasti dahsyat tuh,” imbuh Dimas. Siap laksanakan!

Ketika duduk, ternyata lumayan tinggi karena jarak jok ke tanah 830 mm. Yang bikin sangat beda dengan CBR1000RR adalah jarak setang terasa begitu dekat dengan jok, maka wajar ketika menunduk walaupun pantat sudah mundur sampai mentok, muka dekat banget dengan spidometer.

Kejutan berikutnya yang terasa adalah handling yang begitu enteng, maklum saja bobot basah kan cuma 180 kg. Efeknya mau mengarahkan motor kemana saja terasa mudah, jauh banget jika dibanding motor 1000 cc lain, misal CBR1000RR yang dicoba sebelumnya. Easy to handle banget, buat pemula juga pasti enggak akan kesulitan menghandelnya!

Test Ride Honda RC213V-S
Salim
Test Ride Honda RC213V-S
 

Dan yang bikin kaget lagi adalah kestabilannya, kombinasi sasis twin spar aluminium turunan MotoGP dan suspensi Ohlins TTX36 di belakang dengan special remote preload adjuster, serta Ohlins TTX25 gas-charged fork di depan memang istimewa. Kondisi trek bumpy sampai enggak terasa, persis yang diungkap Dimas seperti naik sedan. Kondisi lintasan jadi seakan mulus dan diajak rebah sangat nurut, menjadikan buka gas keluar tikungan jadi begitu pede.

Bagaimana dengan performa mesin? Nah ini juga sangat istimewa. Pertama tak terasa getaran sama sekali, kedua tentu saja dari dahsyatnya semburan tenaga dari mesin yang punya bore x stroke persis di MotoGP, 81 x 48,5 mm dengan kapasitas 999 cc.

Sesuai dengan permintaan Anggono, OTOMOTIFNET.COM baru pindah gigi pas sebelum redline di sekitar 13.500-14.000 rpm, pas setelah peak power 220 dk di 13.000 rpm. Rasanya bagaimana? Serasa terbang! Karena akselerasinya sangat cepat dan tiap pindah gigi turunnya rpm sangat sedikit, karena rasio yang begitu close. Oh ya dengan quick shifter, naik gigi jadi bisa tetap gas pol dan tanpa tarik kopling.

Makin bikin terpacu karena lengkingan knalpot yang begitu dahsyat, keras banget! Saking cepatnya akselerasi, di trek lurus baru mau pindah gigi 6 sudah terpaksa tutup gas. Speed berapa? Karena enggak ada spidometer susah diketahui, namun kalau dirasakan ada di kisaran 270-280 km/jam.

Test Ride Honda RC213V-S
Salim
Test Ride Honda RC213V-S
Kencangnya pakai banget, sayang enggak ada spidometernya..

Jelang 200 meter tikungan pertama, wajib langsung tarik rem. Kok jauh? Iya lah kenceng banget ditambah langsung ingat harga motor yang sangat mahal, heheee... Rem Brembo yang sudah dilengkapi brake pad khusus juga istimewa, empuk namun pakem banget! Colek dikit dengan 2 jari kecepatan langsung berkurang drastis.

Sambil mengerem, tak lupa sambil turun gigi. Nah di sini juga letak bedanya dengan moge lain. Engine brake-nya sangat minim, ngloyor banget! Jadi enggak perlu khawatir roda belakang goyang karena mengunci. Karakter ini selain dari manajemen mesin lewat riding mode, engine brake minim ini juga dipengaruhi rasio yang begitu close dan adanya assist & slipper clucth pada kopling kering yang pakai kampas 7 lapis.

Dan total 4 lap yang diberikan terasa begitu singkat, sebentar sih, namun pasti akan susah dilupakan seumur hidup! Kapan lagi mencoba motor MotoGP versi jalan raya! Terima kasih AHM sudah menuntaskan satu impian, tidur nanti malam tetap susah karena terbayang-bayang atau malah pules ya? Zzzz.....

Test Ride Honda RC213V-S
Salim
Test Ride Honda RC213V-S
 

Data Spesifikasi:
Tipe mesin: V4, 4 langkah, DOHC 16 katup
Bore x stroke: 81 x 48,5 mm
Pendinginan: liquid cooled
Rasio kompresi: 13:1
Pasokan bensin: PGM-FI
Ignition: Full transistor
Starting: elektrik
Tenaga maksimal: 220 dk @ 13.000 rpm (with kit)
Torsi maksimal: 118 Nm @ 10.500 rpm (with kit)
Kopling: kering, multi-plate, coil spring
Transmisi: 6 speed, constant mesh
Sasis: diamond
Suspensi depan: teleskopik Ohlins TTX25
Suspensi belakang: pro-link Ohlins TTX36
Rem depan: hidrolik @Brembo 4 piston radial
Rem belakang: hidrolik Brembo 2 piston
Ban depan: Bridgestone Battlax RS10 120/70ZR17M/C
Ban belakang: Bridgestone Battlax RS10 190/55ZR17M/C
Caster: 24,6°
Trail: 105 mm
P x L x T: 2.100 x 790 x 1.120 mm
Jarak sumbu roda: 1.465 mm
Jarak terandah: 120 mm
Tinggi jok: 830 mm
Berat kering: 160 kg (with kit)
Kapasitas tangki: 16,3 liter

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa