Ada beberapa masalah kecil di Kijang Innova yang seharusnya enggak terjadi, bila pakainya part orisinal
Jakarta - Pengguna Toyota Kijang Innova, bisa jadi menganggap beberapa masalah kecil pada kendaraannya sebagai hal yang biasa.
Namun hal-hal kecil tersebut sebenarnya menjadi pemicu berkurangnya keamanan dan kenyamanan saat berkendara.
Dari pantauan OTOMOTIF di lapangan, berikut beberapa masalah kecil yang acap kali terjadi pada Kijang Innova.
Stop Lamp Mati Sebelah
Untuk yang satu ini, terjadi enggak pada ke-2 lampu rem. Biasanya terjadi pada salah satunya saja, entah yang sebelah kanan atau kiri.
Ada 2 hal yang jadi penyebab kondisi seperti itu. Penyebab itu bisa dilihat setelah melihat langsung kondisi bohlam, dengan cara melepas stop lamp dengan bantuan kunci T 10 dan obeng kembang.
Bila kondisi bohlam (12V5W) enggak ada yang putus, dipastikan ada masalah pada soket. Bisa jadi enggak menempel dengan bohlam atau ada kerak yang menempel.
Solusinya tinggal mengencangkan soket tersebut dan sekaligus membersihkannya dari karat dan kotoran yang ada.
Masalah ke-2 bila terlihat filamen di bohlam putus.
“Masalah tersebut enggak ada sangkut pautnya dengan urusan sistem kelistrikan. Hal tersebut juga akibat dari umur pakai dari bohlam itu sendiri,” ucap Bambang H, Service Manager Auto2000 Cibiru, Bandung.
Berbicara soal kualitas, tentu produk genuine Toyota punya standar tersendiri, termasuk didalamnya item filamen pada bohlam.
Bila dibandingkan dengan produk yang non genuine yang beredar di pasaran suku cadang.
Perbedaan standar itu yang membuat harga jual di pasaran juga berbeda.
Dengan standar yang berbeda itu pula, Bambang yang pernah bertugas di Auto2000 Suci di Bandung juga memastikan umur pakainya part genuine lebih panjang dari pada non genuine.
Berbicara soal umur pakai, ternyata penggunaan di jalanan ikut mempengaruhi. Kondisi jalanan yang macet, membuat pengendara melakukan stop and go.
Kondisi seperti itu membuat intensitas penggunaan stop lamp cukup tinggi, akibatnya umur pakainya jadi lebih pendek.
“Itu bila dibandingkan dengan Kijang Innova yang pemakaiannya di kota dengan tingkat kemacetan yang rendah,” papar Bambang.
Oleh karena yang mati hanya sebelah, maka penggantiannya juga enggak perlu ke-2 sisi. Soal harga, tinggal siapkan saja budget Rp 28 ribu.
Mud Guard
Acap kali terlihat komponen yang satu ini sobek. Kadang yang terlihat sobek bagian depan, tapi juga kadang terlihat di bagian belakang.
“Bahan karet yang dipakai untuk mud guard Innova, sesungguhnya enggak gampang sobek. Kalaupun terlihat ada yang sobek, itu karena pemakaian yang enggak pada tempatnya,” ungkap Helmy Adam dari Faqih Mobil di Kebayoran Lama, Jaksel.
Pemakaian enggak pada tempatnya yang dimaksud pemilik workshop spesialis Toyota itu adalah seperti keseringan berkendara di bahu jalan.
Sering melalui jalanan yang berlubang, juga bikin mud guard mendapat getaran berlebih dan pada akhirnya sobek.
Kalau sudah rusak, siapkan dana Rp 200 ribuan untuk ganti mud guard orisinal. Sama seperti Bambang, Helmy juga menyarankan penggantian dengan part orisinal.
“Jangan pakai non orisinal apalagi yang berbahan busa, enggak tahan lama,” kata Helmy.
Power Widow Macet
Apakah tahu bahwa power window sebelah kanan, lebih awet dari pada sisi lainnya?
“Itu karena bagian itu sering dipakai dibandingkan dengan lainnya. Oleh karena jarang dipakai, malah bikin debu dan karat menempel di motornya,” kata Helmy.
Karat yang terdapat di motor power window itu, akibat air yang masuk. Nah biasanya air itu bisa nyelonong masuk karena karet channel kacanya performanya sudah menurun.
Umur pakai yang sudah lebih dari 4 tahun, bikin air atau debu nyelonong masuk.
Plus jarang digunakan, maka kotoran makin menumpuk dan karat makin banyak.
Kondisi seperti ini, ujungnya bisa bikin power window mati. Bila kondisinya hanya seret atau lambat saat naik, biasanya karena karet pelipitnya saja yang sudah umur.
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR