Dari sedikit pabrikan pernah bermain-main dengan station wagon di Tanah Air, konsistensi Mercedes-Benz patut diapresiasi. Anda tentu ingat ketika Mercedes menghadirkan C 230 Estate S202 pada akhir 1990-an. Penampilannya begitu anggun, tak heran begitu ia diminati pecinta Mercedes.
Walau sempat on/off, berulang kali Mercedes-Benz menghadirkan varian station wagon dari dua best seller mereka di sini: E-Class dan C-Class. Sempat skip di C-Class S203, namun hadir pada S204. Juga pada keluarga E-Class S211 dan S212.
Saat ini, Mercedes-Benz Indonesia menawarkan setidaknya empat model station wagon. CLA dan CLS Shooting Brake, E-Class, serta yang baru diluncurkan, C-Class Estate.
Sebagaimana konsep dasar station wagon, C-Class Estate baru berkode S205 pada dasarnya adalah W205 diimbuhi ruang kargo ekstra penyimpanan barang. Jika ditarik garis dari depan, siluetnya sama persis hingga pilar C. Dari situ tidak ‘jatuh’ seperti sedan namun diteruskan memanjang sampai ujung tempat tailgate bersandar.
Tampak belakang, terlihat seperti Mercedes melanggar pakem desain lampu belakang selama ini dikenal. Jika biasanya sedan hadir dengan lampu horizontal dan station wagon vertikal, C-Class justru sebaliknya. Lampu depan sedan seperti bertengger di ekor, berbentuk lonjong vertikal. Sementara milik station wagon justru lonjong horizontal.
Dan sebagai station wagon, esensi sejati C-Class Estate wagon memang terletak pada belakangnya. Inilah pembeda utamanya dengan versi sedan. Dalam kondisi ‘normal’ volume bagasi sebesar 490 liter memang hanya unggul 10 liter dibandingkan W205. Tetapi pada wagon, melalui mekanisme pelipatan bangku belakang 40:20:40, volume dapat diekspansi menjadi 1.510 liter.
Melalui fitur EASY PACK, tailgate pun dapat dibuka-tutup secara elektrik dan dihentikan pada posisi apa saja untuk kemudahan memasukkan barang. Penutup bagasi juga membuka-tutup secara elektrik seiring pergerakan tailgate.
C-Estate menjadi unit foto kami adalah C 250 Exclusive. Dengan harga Rp 979 juta off-the-road menjadi gerbang pembuka bagi Anda menginginkan C-Class Estate. Kalau mau jujur, penampilan versi Exclusive terkesan terlalu polos.
Kami lebih merekomendasikan Anda langsung memilih C 250 Estate AMG seharga Rp 120 juta lebih mahal. Versi ini dilengkapi aksesori AMG mulai dari velg 18 inci, paket interior, hingga peranti aerodinamika.
Mesin digunakan adalah unit 1.991 cc 4 silinder turbo yang juga dipakai C 200 dan C 300. Pada C 250, daya dihasilkan sebesar 211 dk dan torsi maksimum 350 Nm, diraih pada putaran serendah 1.200 rpm. Data klaim menunjukkan akselerasi 0-100 km/jam dalam 6,8 detik, alias lebih lambat 0,2 detik dari C 250 Saloon.
Sebagai station wagon, sudah pasti ia memiliki kemampuan handling lebih baik dibandingkan MPV atau SUV. Suspensi Agility Control mampu mentransformasi karakter C-Estate dari ‘soccer mom’s car’ menjadi lebih agresif. Hanya mencolek kenop kecil dekat transmisi, seketika kemudi menjadi lebih berat dan presisi dan suspensi berubah lebih kaku.
Dan semuanya dilakukannya dengan memiliki kemampuan daya angkut SUV.....
MERCEDES-BENZ C 250 ESTATE EXCLUSIVE
Harga | Rp 979 (off-the-road) |
Dimensi (PxLxT) | 4.702 x 1.810 x 1.457 mm |
Wheelbase | 2.840 mm |
Mesin | 4 silinder turbo, 1.991 cc |
Tenaga maksimum | 211 dk/5.500 rpm |
Torsi maksimum | 350 Nm/1.200-4.000 rpm |
Transmisi | Otomatis 7-percepatan 7G-TRONIC, RWD |
Velg, ban | Alloy wheel, 225/50 R 1 |
Editor | : | aditps |
KOMENTAR