Jakarta - Meski harganya lebih mahal, namun aplikasi quartz glass sebagai material kaca bohlam lampu motor diakui punya banyak keunggulan. Wajar jika beberapa merek lampu seperti Philips, Wurth atau Dr.D.Fischer pakai kaca model ini.
“Kaca jenis ini memiliki kemampuan menahan tekanan dan perubahan suhu lebih baik ketimbang kaca biasa,” Andri Wahyu Dewanto Aji, Country Manager Philips Automotive Lighting Indonesia. “Sehingga umur pakai bohlam jauh lebih panjang,” yakinnya.
Untuk membuktikan ucapannya, OTOMOTIF sengaja melakukan pengetesan kekuatan bohlam quartz glass saat harus menerima perubahan suhu dengan sangat drastis. Caranya, sebuah bohlam dengan quartz glass dan bohlam dengan material hard glass dinyalakan bersama.
Kemudian, saat sudah menyala dan panas, ditetesi air. Hanya satu kali tetes saja, bohlam hard glass langsung meledak. Sedang quartz glass bertahan meski sudah empat kali ditetesi air. Agar pecahan kaca tidak bertebaran, OTOMOTIF sengaja menutupi bohlam dengan tutup transparan.
“Hard glass punya sifat memuai, sehingga ketika suhu tinggi terkena air, kacanya tidak akan mampu bertahan lama dan bakal langsung pecah. Beda dengan quartz glass yang akan tetap menyala stabil meskipun suhu berubah drastis,” papar Aga Gantina Rahman, Senior Sales Manager PT. Tri Anugerah Surya, Distributor Philips Automotive Lighting di Indonesia.
Selain itu, quartz glass juga memiliki kemampuan UV Block, benefitnya mika lampu enggak mudah menguning karena sinar UV yang terpancar tertahan terlebih dahulu.
“Mika lampu kekuningan bukan karena sering dijemur di bawah matahari, tapi sinar UV juga terpancar dari bohlam itu sendiri,” papar Andri.
Untuk membuktikannya cukup mudah, bohlam quartz glass akan menyala kebiruan saat disorot dengan lampu ultraviolet yang biasa digunakan untuk melakukan pengecekan uang palsu. Cara ini juga bisa digunakan untuk membedakan quartz glass palsu dan asli. Lebih kuat ya! • (Sigit / otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR