Andreas Eka Pratama, sang owner Mazda CX-5 berwarna hitam punya hasrat yang terpendam untuk mendandani tunggangan kesayangannya dengan konsep ‘Low and Slow’. Namun untuk menempuh tema besar modifikasi tersebut, beberapa tahapan harus dilakoni.
Makanya sejak CX-5 miliknya berpindah dari showroom, tak berlama-lama SUV lansiran Mazda ini dibiarkan standar. “Selain menuju tema besar modifikasi, saya dress up beberapa sektor biar tunggangan tampil beda dan lebih personal ketimbang CX-5 lainnya. Langkah awal sempat mengganti velg Rays G12 dipadu per Eibach,” ujar Andre, sapaan akrab Andreas.
Nyatanya selang beberapa lama ia merasa tampilan SUV miliknya ini masih terlihat kurang sreg di hati. Andre kembali memutar otak. Perburuannya dilakukan dengan memanfaatkan jaringan di dunia maya demi mendapatkan inspirasi mengubah CX-5 menjadi sesuai hasrat. “Tak sia-sia melihat ubahan CX-5 dari website mazdas247. Akhirnya ide kreatif dress up hadir dengan mengimbuhkan aksen warna merah pada eksterior,” katanya puas.
Prosesi dress up berlanjut. Andre malah kepincut velg Gentry dengan ukuran 22 inci yang dikombinasi ban Toyo Proxes ST berukuran 265/35 R22. “Velg ini berwarna asli black matte. Rasanya kurang pas jika disematkan ke CX-5 hitam, tampilannya terlihat kurang oke. Velg pun di-repaint menjadi candy red,” cerita Andre. “Ini baru pas! Sesuai inspirasi dari berselancar di website. Hehehe,” candanya.
Lantas untuk membuat lebih ‘low’, triknya ada pada aplikasi coilover KSport. “Jika hanya mengadopsi per Eibach, rasanya kurang ‘rendah’. Makanya saya konsultasi sama workshop Auto Plus di Pluit, untuk merendahkan CX-5 dengan coilover tersebut,” ungkap pria berusia 32 tahun ini.
Tahap selanjutnya, membuat tampilan lebih personal dengan aplikasi body kit. “Saya bergegas ke workshop W7 Carsmetic di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat. Opsinya cukup variatif, dari mulai body kit Odula hingga TopLine ditawarkan di sana,” cerita seru Andre.
Singkat cerita, Andre pun memilih body kit TopLine dengan alasan biar terlihat agresif dari depan dan samping. Finishingnya ada pada aksen warna merah di gril dan spion berkat bantuan Plastidip.
Apakah semua prosesi dress up di atas sudah memuaskan hasrat Andre? Jawabannya belum. Andre ternyata masih bermimpi untuk membuat CX-5 miliknya sesuai tema besar modifikasi, seperti judul di atas. Untuk proyek selanjutnya, ia akan mengaplikasi air suspension 4-channel plus membuat wide body. “Tentu butuh waktu dan proses untuk finalisasi,” tutupnya.
Oke Om Andre, kita tunggu tahap akhir konsep modifikasi ‘Low and Slow’ yaa..
Interior
Sekilas jika melihat interior, tak terlalu banyak ubahan. Jika dilihat seksama, tentu ada beberapa sektor yang di-dress up. Seperti penggantian setir yang kini menggunakan material karbon dengan model flat bottom.
“Saya juga aplikasi paddle shift di balik setir. Pasalnya, untuk mode manual, rasanya kurang menarik untuk menaikkan atau menurunkan gigi transmisi. Kepingin fun to drive, mengemudi dengan paddle shift kini lebih menyenangkan,” bangganya.
Sandaran jok baris kedua juga kena sentuh. Menurut Andre, sandaran jok baris kedua terlalu tegak. Ia pun mengubah sandaran menjadi sedikit rebah sekitar 5 derajat. “Saat ini pelapis jok masih berwarna beige. Ada hasrat kok untuk melapis jok kulit warna hitam dengan aksen jahitan merah, biar senada dengan tema di eksterior.. hehe,” kekehnya kembali.
DATA DRESS UP:
- Velg Gentry 22x(9+10,5) inci
- Ban Toyo ProxesST 265/35R22
- Body kit TopLine
- Carbon steering wheel
- OEM paddle shift
- Coilover Ksport
- XCS 3 + XCS ECU
- Yellow foglamp HID
WORKSHOP:
W7 Carsmetic, Cengkareng, Jakarta Barat
Auto Plus, Pluit, Jakarta Utara
Editor | : | Priscilla Putri Elizabeth |
KOMENTAR