Dibangun selama 6 bulan, si Manis berhasil membuat suasana balap tanah di Tanah Air lebih manis
Jakarta - Melihat persaingan di kelas FFA ajang speed off-road kini terasa lebih manis. Bukan berasal dari pembalap wanita atau umbrella girl, tapi mulai banyak bertebaran peserta yang mengandalkan sasis tubular atau full pipa, dengan mesin bertenaga monster.
Salah satu yang bersaing ketat adalah Bimo Pradikto, pemilik jip tubular dari tim Banteng Motorsport ini. Bedanya dengan peserta lain yang mengambil basic kendaraannya dari merek seperti Jeep Cherokee atau Mitsubishi Strada Triton, jip kepunyaan Bimo ini benar-benar full tubular.
Dari awal, kendaraan ini memang dibuat khusus untuk berlaga di ajang speed off-road. “Filosofi awalnya ingin bangun mobil seperti cewek manis yang susah dikejar. Nah, mobil ini pun begitu, susah dikejar di trek,” kekeh pria kelahiran Jakarta, 28 tahun lalu ini. Tak ingin tanggung-tanggung, fabrikasi hingga tuning mesin dikerjakan oleh tim dari workshop COD (Custom Off-road Design) yang bermarkas di California, Amerika. Hanya saja, membangunnya di Batulicin, Kalsel, di bengkel Jhonlin Workshop.
“Butuh waktu setahun untuk bangun sampai jadi. Sempat deg-degan juga karena dulu 2 minggu jelang mau balap, mobil belum jadi juga,” kenang Bimo. Toh begitu jadi, hasilnya tak sia-sia. Karena persaingan panas kejuaraan speed off-road masih menyisakan 2 seri lagi, sementara Bimo justru berhasil jadi juara umum sprint rally 2016. Rio/otomotifnet.com
Sasis
Andalkan besi seamless, hasil racikan tim COD yang dikomandoi oleh Chadd Mittag ini memakai struktur rangka dengan mesin di tengah atau mid engine. COD sendiri sudah dikenal di ajang balap off-road Amerika, dengan sponsor utamanya Jhonlin Racing Team. Uniknya, kalau dilihat dimensi kendaraan ini tak terlalu tinggi.
Untungnya adalah centre of gravity yang semakin rendah dan berefek handling lebih enak. “Ini mobil pintar banget, nurut mau diajak nikung kayak gimana juga,” ungkap pekerja di bidang kreatif multimedia ini. Intip bawah pun sama serunya. Kalau kendaraan off-road biasa pakai gardan solid axle, jip ini andalkan sistem independent. “Gardannya dari Amerika juga, tapi saya lupa bikinan mana,” ujar putra dari off-roader senior, Prasetyo Edi Marsudi.
Mesin
Sedikit beda dengan konstestan speed off-road lain yang pakai mesin V8, Bimo lebih kalem karena cukup pakai mesin 6 silinder segaris keluaran Toyota, seri 2JZ-GTE. Tentu tak dibiarkan standar. “Datangnya utuh dari Amerika, sudah pakai stroker kit Titan,” jelas pria berkacamata ini. Alhasil, kapasitas asli yang hanya 3.000 cc pun naik jadi 3.400 cc. Pun begitu dengan output tenaganya, kini mencapai 500 dk!
Enaknya bawa langsung dari markas Titan Motorsport di Florida, tuning mesin jadi lebih mudah karena tim COD tinggal install sesuai kemauan Bimo. Paket ini termasuk filter udara khusus balap off-road lansiran Advanced Super Flow air cleaner.
Data Modifikasi
Mesin: Toyota 2JZ-GTE, 500 dk, twin turbo, Advanced Super Flow air cleaner system, custom radiator, custom fuel tank
Transmisi: Otomatis, Powerglide 2 percepatan
Sistem Setir: Howe Performance power steering
Roda: Pelek Method 101 Machined beadlock 16 inci, ban BF Goodrich Mud-Terrain T/A 265/75R16
Interior: jok NRG FRP-310, setir Momo 3-spokes dengan quick release, safety belt PRP Harnesses 4 titik, Stilo WRC Des Evo intercom
Rangka: Tubular seamless, mid engine
Rem: Brembo
Kaki-Kaki: Fox Factory series bypass, Fox Factory series coilover emulsion
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR