PT Auto Euro Indonesia yang berdiri 2001 dan mencetak penjualan 44 unit saat itu bergairah dengan beberapa model; Clio, Kango dan Scenic.
Namun penjualan tersebut tak menyentuh pasar gemuk saat itu, Kijang. Mobil keluarga keluaran Toyota itu hanya dipepet Isuzu Panther dan Mitsubishi Kuda.
Scenic yang berisi lima penumpang, diesel 1.900 cc merupakan model yang unik untuk disandingkan dengan Kijang.
Kini, Auto Euro Indonesia melakukan upaya kedua yang bisa kita lihat sedikit berbeda.
Renaut KWID masuk ke segmen LCGC dengan harga yang lumayan menusuk dan model berbeda, persis ketika Datsun GO+Panca hadir di tengah hatchback Agya, Ayla.
Tak heran, respons yang diberikan lewat media atau jejaring sosial tak jarang berlebihan. Seakan Micro SUV (entahlah apa cocok disebut demikian) akan mengoyak pasar LCGC.
Lalu bagaimana bisa mengoyak, jika APM-nya saja hanya menargetkan secangkir dari akuarium berisi LCGC.
Persoalan lebih menarik ketika Auto Euro Indonesia hanya memiliki jaringan minim sesuai besar pasar yang diincar.
Ario Soerjo, Sales & Marketing Division Head PT Auto Euro Indonesia mengungkapkan saat ini dealer Renault sudah ada di Medan, Pekanbaru, Jakarta, Surabaya, Denpasar dan Makassar. Total akan ada 12 dealer.
“Tahun depan ada di Solo, Yogyakarta dan Semarang,” ucapnya saat dihubungi otomotifnet.com (20/10).
Editor | : |
KOMENTAR