Lisbon - Ketika PT Kia Motors Indonesia mengundang Otomotifnet untuk mencoba All New Kia Rio di Portugal, kami tahu satu varian yang pasti kami jajal adalah mesin dieselnya. Bagaimana tidak, Eropa jadi salah satu benua dengan populasi mesin diesel terbanyak kan?
Mengaitkannya, mungkin pembaca masih ingat mesin diesel yang diusung Hyundai i20 CRDi di Indonesia pada tahun 2009 silam. Yes, Kia Rio 2017 ini pun menggunakan mesin U2 CRDi yang sama. Output 89 dk (90 ps) pun masih sama, hanya saja torsinya naik 20 Nm dibanding dulunya yang 220 Nm.
Hmm, torsi yang lebih besar dibanding Suzuki Ertiga Diesel Hybrid, dengan bodi yang jauh lebih kompak? Bagaimana rasanya?
Bila dibandingkan respon mesin bensin 1.0 T-GDI yang sebelumnya kami tulis di sini, respon putaran bawah mesin dieselnya 1.4 CRDi ini terasa sangat lemah.
Like all modern VGT diesels, mesinnya perlu berputar hingga rpm tertentu untuk menemukan sweet spot turbonya. Untuk Rio ini, hal tersebut terasa setelah melewati sekitar 1.700 rpm.
Injak pedal gas yang dalam dari range tersebut, indikator VSC (Vehicle Stability Control) berkedap-kedip tanpa henti, bahkan tak sanggup menghentikan ban yang tetap spin karena torsi ekstrabesar 240 Nm untuk mengangkut bodi kompak Rio ini yang hanya bobot kosongnya hanya 1.230 kg ini.
Karena penggunaan transmisi manual 6-percepatannya, kami dapat dengan mudah menetap di putaran paling efektif untuk torsi yang menyenangkan setiap saat. Bahkan, tanjakan curam pun dapat dengan santai dilahap menggunakan gigi 4!
Sayangnya, jarak main kopling agak jauh meski tetap ringan untuk diinjak. Tetap saja, kami masih menunggu kedatangan transmisi otomatis khusus mesin diesel ini.
Yang menyenangkan, angka konsumsi BBM yang tertera di MID (Multi Information Display) setelah berputar-putar lebih dari 1 jam masih berkisar di 16 km/liter, sedangkan mesin 1.0 T-GDI ada di 12-an km/liter meski keduanya dilengkapi idle stop and go.
Oh ya, kami yakin anda sangat penasaran bagaimana soal peredaman suara kompresi tinggi mesin dieselnya kan? Diesel crackle masih terdengar, meski sangat minim ketika idle, sedangkan ketika boost turbo aktif hampir seluruhnya tertutupi sehingga tak lagi bising di dalam mobil, apalagi bergetar.
Seandainya tersedia pilihan transmisi otomatis dan standar emisi yang lebih rendah dari Euro 6b (no go Indonesia), akan menyenangkan melihat comeback dari mesin U2 ini ke dalam negeri ini.
Bagaimana soal handling-nya? Simak tulisan kami sebelumnya di sini. Sedangkan bagaimana menurut kami soal desain dan pilihan mesin lain All New Kia Rio, bisa dibaca juga di artikel di bawah ini.
Editor | : | Fransiscus Rosano |
KOMENTAR