Jakarta - Ada pertanyaan ke redaksi, bagus mana radiator coolant yang berwarna hijau atau yang berkelir merah? Adakah pengaruhnya warna coolant dengan kesaktian mendinginkan mesin mobil atau motor. Kalau untuk kuras atau tambah bolehkah dicampur?
Nah sebelum menjawab soal warna, sebaiknya kita senggol soal chemical yang ada di dalam coolant.
"Coolant yang baik ada rupa ada harga," terang Almus Hidayat, Sales Manager PT Welty Multi Sejahtera (WMS), distributor radiator coolant Wealthy.
Untuk ukuran 1 galon patut curiga jika harganya cuma Rp 25 ribu misalnya. "Minimal Rp 70 ribuan deh," bisik Suhendra Hanafiah, dari Radiator Specialist STP PT Laris Chandra.
Setidaknya ada chemical 'mahal' yang terkandung di dalamnya. Seperti ethylen glicol, diethlyn glicol, sodium 2-ethyl hexanote, sodium neodecanote hingga rust inhibitor.
Sayangnya semua chemical andalan tadi tidak membawa ciri khas kepada warna tertentu.
Nah darimana datangnya warna merah atau hijau? Tak lain adalah zat pewarna sebagai ciri khas, strategi merek, estetika dan fungsi pengenal jika ada kebocoran di area radiator.
Warna hijau atau merah juga dipakai sebagai first filling coolant di pabrikan mobil besar.
"Alhasil semua warna sama baiknya. Namun kalau mau mencampur jangan dengan warna berbeda. Pasti kelihatan jelek," tambah Almus Hidayat.
Sesuaikan dengan warna bawaan dan kalau bisa produksi satu merek saja. * (Otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR