Jakarta - Punya ragam varian canggih dan super-mewah, BMW Group tentu mesti ikut mengedukasi, tak hanya calon pemilik ataupun mekanik, yang nanti bakal sering bertemu di bengkel. Tapi jurnalis pun diberi kesempatan untuk belajar, teknologi apa saja yang tertanam.
Misalkan saja nih untuk sedan super-mewahnya, 7 Series. BMW fokus pada pengurangan bobot total, supaya mesinnya dapat bekerja lebih ideal lagi. Tentu harus pakai material eksotis nan mahal.
Sebagai flagship sedan mewah BMW, All New BMW 7 Series dirancang tak hanya memadukan kenyamanan dan kenikmatan berkendara dengan berbagai fitur mewah. Selain itu, Seri 7 terbaru ini juga punya teknologi yang bernama BMW EfficientLightweight.
Teknologi terbaru dari BMW EfficientLightweight yaitu menggunakan Carbon Core untuk struktur kendaraan, berhasil membantu mengurangi berat kendaraan all-new BMW Seri 7 hingga 130 kilogram dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Yang dilakukan adalah mengkombinasikan sebagian bahan pembentuk bodi dengan bahan carbon fibre, alumunium dan baja. Carbon fibre diklaim lebih ringan 50% dari baja dan 30% lebih ringan dari alumunium.
Contohnya ada pada beberapa bagian pilar A, B dan C juga bagian atap yang dibuat dari carbon fibre dan tulangan di bagian bawah tengah (center tunnel). Bahan yang dipakai adalah Carbon Fibre Reinforced Plastics (CFRP).
Menurut Tami Notohutomo, Product Planning Manager BMW Group Indonesia. “Ini diklaim membuat sasis lebih kaku, efeknya meningkatkan sisi handling sekaligus mengurangi bobot kendaraan, dan menurunkan center of gravity untuk peningkatan handling.”
Program diet 7-Series ini juga dilakukan dengan memotong bobot beberapa komponen sekaligus mendesain ulang bentuknya, seperti sistem suspensi (arm), steering knuckle juga peredam kabin tanpa mengurangi kualitas dan kekuatannya. BMW klaim kalau usahanya ini membuat bobot lebih enteng 10% dari model sebelumnya.
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR