Jakarta - Teknik airbrush sudah sangat dikenal pada kalangan penyuka custom. Kini berkembang lagi pinstripe. Hampir sama dengan airbrush, tapi lebih detil. Apa bedanya?
Pinstripe adalah teknik pengecatan manual menggunakan kuas dan cat enamel sebagai alatnya, dengan desain garis atau tulisan sebagai hasilnya. Tren pinstripe ini mulai awal 1950-an oleh seniman Kenny Howard (Von Dutch), Dean Jeffries, Dennis Gibbish dan Ed Roth (Big Daddy).
Walaupun di Indonesia sudah mulai banyak yang menggeluti pinstripe ini, tapi tetap populasinya tidak sebanyak seniman lukis atau airbrush. Agung Castavo adalah salah satu satu seniman Jakarta yang menggeluti dunia pinstripe sejak 2012.
“Permainan garis dan warna yang bikin tertarik sama pinstripe, dan belum banyak saingan hehehe,” jelas Agung mengenai pinstripe.
Karena custom saling berhubungan, maka karya Agung tidak hanya pada sepeda lowrider saja, tapi sudah ke mobil dan motor. Tidak hanya mobil dan motornya saja yang bisa digarap Agung, melainkan perlengkapan dan pernik seperti helm, jaket, tas, bahkan sepatu bisa dia kerjakan.
“Selama bidangnya halus dan terjangkau dengan tangan semua bisa di pinstripe,” jelas Agung. Belakangan ini Agung mulai membuat parts custom berbahan resin seperti shift knob, tutup pentil, gantungan kunci dengan pinstripe sebagai pemanisnya.
Sama seperti permainan cat lainnya, pinstripe ini juga memiliki titik kesulitan. “Permukaan yang membulat atau melengkung seperti tangki motor atau helm membutuhkan kestabilan tangan yang lebih,” tambahnya.
Maka wajar jika pengerjaan pada bidang yang bulat atau melengkung lebih lama dibanding bidang datar. Tertarik untuk pinstripe? Kontak langsung. (Aaron / Otomotifnet.com)
Contact:
Agung Castavo
Hp: 0838 7690 1039
Instagram: @agung_castavo
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR