Eropa – Sirip ikan hiu (shark fin) dan sayap T (T-wing) yang jadi tren di balap F1 musim ini, kedepannya kemungkinan akan dibatasi dengan ketat.
Peraturan baru tahun ini, memungkinkan kembalinya sirip ikan hiu di belakang penutup mesin, sementara sayap T telah terbukti menjadi desain aerodinamis yang populer di tim F1.
Namun, tidak ada desain yang baik di mata para fans atau bahkan beberapa bos tim.
"Perubahan dalam peraturan di sekitar penutup mesin telah dibuat, sehingga desain yang menggabungkan 'sayap T' dan 'sirip hiu' akan sangat terbatas," tulis sebuah pernyataan FIA setelah pertemuan Strategy Group hari Selasa (25/4).
Perubahan tersebut harus diratifikasi oleh World Motor Sport Council.
Pasalnya, telah terjadi insiden lepasnya sayap T di mobil Mercedes milik Valtteri Bottas saat latihan GP Bahrain, pertengahan April ini.
Copotan sayap itu nyangkut di kolong mobil Red Bull RB13 yang dikemudikan Max Verstappen.
Akibatnya Verstapen memiliki waktu terbatas menjalani sesi latihan hari itu, karena ada kerusakan besar di lantai mobilnya.
"Saya tidak menduga hal itu akan menyebabkan banyak kerusakan," kata Verstappen. "Ini menghancurkan lantai (kolong mobil)," tegasnya.
Bos tim Red Bull Christian Horner pun langsung menyerukan pelarangan penggunaan sayap T.
Ia menjadi salah satu yangmengkritik pemakaian sayap di atas penutup mesin ketika pertama kali muncul pada sesi tes.
Red Bull sendiri tidak mengaplikasi sayap T. Horner percaya insiden seperti Bottas dan Verstappen bisa dijadikan alasan race director FIA Charlie Whiting untuk melakukan tindakan.
Bottas juga kehilangan sebagian sayap T-nya dalam balapan sebelumnya di Shanghai, Tiongkok.
Horner menyebut, biaya kerusakannya yang dialami itu nilainya sekitar Rp 735 juta.
“Jadi saya pikir itu harus dilarang dengan alasan keamanan dan biaya," tegasnya. (Otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR