Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Suzuki Ignis GX AMT First Drive Review, Lebih Baik Sih, Tapi…

Fransiscus Rosano - Minggu, 7 Mei 2017 | 14:12 WIB
No caption
No credit
No caption
No caption
No credit
No caption
Dengan transmisi manual, mesin K12M bertenaga 82 dk ini terasa menyenangkan dan playful. Responnya jadi berkurang ketika dipasangkan ke AGS

Padahal, feel ini diklaim sudah lebih baik karena AGS pada Ignis sudah menggunakan AMT generasi selanjutnya bila dibandingkan Karimun Wagon R.

Feeling jeda ini lebih terasa lagi ketika kami coba injak pedal gas penuh. Meski ketika kami coba berakselerasi dengan sangat gentle, jeda yang diberikan ternyata tidak terlalu terasa. Well, mungkin bila anda tidak berencana mengemudikan Ignis secara agresif, alias selalu dengan santai di kemacetan Jakarta, transmisi AGS akan cocok untuk anda.

Bagi pengelana perjalanan jauh dan ingin merasakan karakter mesin K12M bertenaga 82 dk dan torsi 113 Nm yang aslinya cenderung fun, pilih manual!

No caption
No credit
No caption
Pengaturan serba mudah. Head unit belum touch screen? Yang penting terintegrasi dan memiliki dua kenop untuk mempermudah pengaturan sembari jalan

Di luar itu, bantingan Ignis terasa so-so saat melewati speed trap besar. Ketika diisi tiga penumpang, justru terasa pas alias tidak terlalu empuk dan tidak terlalu keras. Sedangkan ketika sendiri, akan cukup terasa bagian belakang dengan suspensi torsion beam-nya terpental saat melewati polisi tidur.

Meski tentu saja, keputusan untuk membuat suspensi agak keras bukan tanpa sia-sia karena ground clearance Ignis cukup tinggi di 180 mm. Dibandingkan LCGC dengan angka ground clearance serupa, bantingan Ignis jelas terasa lebih refined.

Namun yang kami suka, adalah jarak lantai yang rendah sehingga membuat centre of gravity pun cenderung lebih rendah. Tak salah, klaim platform HEARTECT yang bisa anda baca di bawah ini.

(BACA JUGA: Pakai Platform HEARTECT, Suzuki Ignis Lebih Ringan)

Setir terasa terlalu ringan, namun berkat jarak kaki yang rendah ke tanah membuat body roll tidak terlalu parah

Sayangnya, cukup terasa getaran di kaki yang menempel dengan lantai depan ketika melewati jalan agak kasar, yang tak kami rasakan di kompetitor seperti Brio maupun Grand i10X. Namun jangan salah, peredaman dari karet yang mengisolasi Ignis dari suara luar ternyata cukup baik. 

Untuk yang bertanya bagaimana handling-nya, sementara yang bisa kami katakan adalah putaran setir electronic power steering-nya terasa terlalu, terlalu ringan dan sangat hampa. Meski tentu angka radius putar sangat kecil di 4,7 meter sangat diapresiasi.

Soal konsumsi dan performa sesungguhnya, kami belum bisa menyimpulkan apa-apa karena pengujian first drive ini hanya dilakukan di trek yang sangat singkat dan terbatas.

Untuk lebih lengkapnya, tunggu sesi test drive nanti ya!

Editor : Fransiscus Rosano
Sumber : OTOMOTIF

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa