Jakarta - Nissan Serena unggul di pasar medium van Indonesia.
Sejauh ini Nissan Serena bukan hanya bertahan melainkan juga unggul dari dua kompetitor sekelasnya.
Yakni Mazda Biante dan Toyota Nav1. Pesaing terakhir bahkan hanya tinggal nama bila melihat catatan Gaikindo sepanjang 2017.
Tak pelak, Nissan Serena relatif bermain sendiri di segmen ini.
Lalu, apakah kondisi ini masih bisa didorong lagi untuk meraih penjualan lebih tinggi?
“Memang ada peluang, market share Serena bulan April 2017 mencapai 65%,” terang Davy J Tuilan, Vice President Director of Marketing & Sales PT Nissan Motor Indonesia (NMI) kepada Otomotifnet.com (19/5).
Menariknya, Nissan Serena dengan banyak keunggulan di sektor kenyamanan memiliki harga yang setara segmen MPV sebut saja Kijang Innova.
Lalu apa yang akan dilakukan Nissan?
“Kami terus meningkatkan kegiatan ATL (above the line) untuk Serena dan melengkapinya dengan kegiatan pameran dan juga test drive yang sangat agresif,” lanjut Davy.
Nissan Serena sendiri punya sejarah panjang di Indonesia sejak era ’90-an lewat model C23 1.600 cc.
Saat itu Serena memiliki harga yang lebih tinggi dari segmen Kijang.
Seiring berjalannya waktu di mana harga segmen MPV merangkak, beberapa varian dari Serena pun bertemu All New Kijang Innova. Terlebih saat jurus diskon dimainkan.
Namun dari segmen dan positioning, Nissan Serena diposisikan sebagai MPV mewah.
Hingga April 2017, Nissan Serena meraih penjualan sebanyak 700-an unit. Rival dekatnya Mazda Biante di angka 90-an. (Otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR