Jakarta-Berangkat perjalanan jauh saat libur Lebaran, jangan sampai enggak melakukan persiapan.
Dari pada bikin masalah, mending luangkan waktu untuk melakukan pemeriksaan seputaran ruang mesin.
Meski adanya di dalam ruang mesin, enggak semuanya pengecekan harus pergi ke bengkel.
Ada beberapa item yang bisa dimengerti dan kontrolnya dilakukan sendiri oleh pemilik.
Kurang lebih ada delapan titik yang kontrolnya bisa dilakukan sendiri.
Bahkan pada beberapa bagian tersebut, tidak memerlukan alat ataupun pengetahuan khusus.
Washer
Air saja enggak cukup untuk diisikan pada tabung yang satu ini.
Pasalnya beberapa kotoran yang sudah menempel pada kaca, enggak mudah dibersihkan wiper kalau hanya mengandalkan air saja.
Bisa tuangkan cairan khusus untuk bisa membersihkan kaca secara maksimal.
Tentunya dicampur dengan air yang sudah diisikan dalam tabung.
Pastikan juga, campuran air dengan cairan khusus itu diisikan sampai level maksimal yang tertera pada tabung.
Filter Udara
Adanya kotoran yang menempel pada filter udara, membuat performa mesin jadi menurun.
Itu karena udara yang masuk enggak mengalir dengan lancar.
Untuk membersihkan debu yang menempel di filter udara, paling gampang memang dengan memanfaatkan semprotan angin dari kompresor.
Tapi kalau mau melakukan sendiri, tentunya enggak perlu membeli kompresor dulu.
Begini caranya, setelah filter udara dikeluarkan dari boksnya, tinggal jatuhkan saja part tersebut.
Tapi enggak sembarangan, pastikan pada posisi yang banyak kotorannya.
Posisi tepatnya persis dengan saluran udara masuk.
Minyak Rem
Ada penanda minimum dan maksimum pada tabung penyimpanan minyak rem.
Sudah barang tentu, isi dari oli tersebut harus ada di level maksimum.
Kala sudah ada di level minimum, cepat lakukan pengisian.
Untuk mobil standar seperti Daihatsu Xenia, pastikan minyak rem yang dipakai DOT 3.
Cek buku manual untuk jenis minyak rem yang dipakai, atau bisa lihat pada bagian tutupnya.
Boks Sekering
Pada kenyataannya memang jarang sekali ada masalah pada bagian yang satu ini.
Tapi tetap saja ada yang harus diperhatikan.
Ketersediaan cadangan sekering, yang patut diperhatikan.
Ada 3 sekering yang cadangannya wajib ada, dari yang 7,5, 10 dan 15 ampere.
Oli Mesin
Ini tentunya bukan mengganti oli, hanya melakukan pengecekan terhadap kapasitas pelumas tersebut di dalam girboks.
Dalam kondisi mesin mati, tarik dipstick dari rumahnya dan bersihkan dulu dengan lap kering atau tisu.
Kemudian masukkan kembali ke tempat asalnya sampai mentok dan baru tarik kembali.
Pastikan ada oli yang menempel pada parameter maksimal yang adanya di bagian atas saat posisi dipstick ditarik.
Kalau kurang dari itu segera lakukan penambahan sampai sesuai dengan parameter tersebut. Jangan kelebihan, soalnya malah bikin berat kinerja mesin.
Pastikan juga pelumas yang diisikan, sama dengan waktu melakukan ganti oli.
Juga kudu sesuai spesifikasi mesin, seperti produk Fastron Gold SAE 5W30 SN yang full synthetic untuk mesin mobil yang umurnya di bawah 5 tahun.
Mesin yang sudah digunakan lebih dari 5 tahun, bisa pakai misalnya Fastron SAE 10W40 API SN yang pakai base oil synthetic.
Pemakaian yang kira-kira 10 tahun ke atas, pelumasnya butuh Fastron Techno 15W50 dengan spesifikasi base oil synthetic dan standar API SL/CF dan ACEA A2-96/B2-98.
Buat yang pakai mesin diesel, oli mesinnya bisa pas dengan Fastron Diesel 15W40 CI-4. Kekentalan yang multigrade, membuatnya gampang bersirkulasi di temperatur rendah.
Busi
Mesin enggak bisa langsam, bisa jadi itu karena ada masalah pada busi.
Kalau sudah sudah seperti ini, saatnya untuk melakukan penggantian.
Tapi sayangnya, soal penggantian busi enggak mudah untuk dilakukan sendiri.
Silakan bawa ke bengkel kepercayaan.
Belt
Fungsi water pump dan alternator, tergantung pada kinerja belt.
Kalau belt putus, kelistrikan akan terganggu dan mesin bisa over heat.
Di bengkel resmi, ada alat khusus yang dipakai untuk memastikan performa belt.
Kalau mau cek sendiri, bisa dengan beban yang kurang lebih 10 kg dan jarak main belt enggak lebih dari 5-10 mm.
Minyak Power Steering
Kalau mesin dalam kondisi dingin atau belum dinyalakan, pastikan level minyak power steering pada tabung ataupun dipstick ada di bawah (cold).
Sedangkan untuk indikator di level hot, itu setelah mesin dinyalakan kurang lebih 15 menit.
Minyak power steering harus ada di level hot yang atas.
Itu kalau tandanya ada di tabung, bila pakai dipstick maka saat mesin panas pastikan levelnya ada di hot (atas).
Cara melihatnya, copot dipstick lalu bersihkan dengan lap bersih dan masukkan kembali.
Setelah itu baru lihat minyak power steering ada di posisi mana.
Aki
Pastikan dulu performa aki, dengan men-starter mesin.
Kalau enggak langsung hidup atau seperti ada jeda (kaya bunyi cek..cek), dipastikan performa aki sudah menurun.
Lanjut dengan lihat fisiknya, enggak jarang terdapat kotoran berwarna putih.
Penguapan dari proses kimia yang ada dalam aki dan keluar dari lubang hawa, membuat timbulnya keputihan.
Enggak usah kuatir, tinggal bersihkan saja.
Lanjut dengan pengecekan ketinggian air aki, jangan sampai di posisi low.
Kalau akinya tipe kering, cek tanggal pembelian, waspada kalau umurnya sudah lebih dari setahun.
Kutub posisif dan negatif, jangan lepas dari proses cek dan ricek.
Bersihkan dengan ampelas atau sikat kawat.
Reservoir
Enggak perlu buka tutup radiator untuk mengecek keberadaan air di dalamnya.
Daripada berisiko, lebih baik urusan itu diwakilkan dengan melakukan pengecekan pada tabung reservoir.
Letaknya enggak jauh dari radiator.
Pastikan isi dalam tabung yang membantu air radiator bersirkulasi saat panas, sesuai dengan batas maksimal.
Kalau air atau coolant yang diisikan berlebih, malah bisa bikin sirkulasi dari radiator ke reservoir terganggu.
Editor | : | erie |
KOMENTAR