BMW seri 5, merupakan sedan menengah yang paling laku di dunia.
Bahkan sejak pertama kali diluncurkan era ’70-an
Otomotifnet.com - Mulai dari seri E28 hingga F10, merupakan sedan mid-size BMW yang cukup digemari konsumen Indonesia.
Pada Juli 2017 lalu, BMW Group Indonesia memperkenalkan generasi terbaru dari seri 5 dengan kode G30 di Jakarta.
Bukan hanya itu, BMW G30 ini ternyata juga sudah dirakit di Indonesia, alias diimpor secara completely knock down (CKD).
Lalu perakitannya dilakukan oleh BMW Production Network 2, PT Gaya Baru Motor, Jakarta Utara.
Meski dirakit di Indonesia, BMW seri 5 terbaru ini juga masih menggunakan platform RWD Cluster Architecture (CLAR) yang menggunakan kombinasi bahan aluminium, baja dan serat karbon untuk menurunkan bobot.
Hasilnya, G30 hanya memiliki berat 80 kg lebih ringan ketimbang F10.
Platform CLAR ini juga diaplikasikan pada model berkode ‘G’ lain, seperti seri 3, 5, 6 dan 7 untuk sedan.
Serta model X3, X4, X5, X6 dan X7 untuk SUV-nya.
BMW 530i Luxury Line ini adalah kombinasi sempurna antara kemewahan yang dimiliki seri 7 dengan kelincahan dan sheer driving pleasure yang dimiliki oleh BMW seri 3.
Jadi, untuk Anda yang banyak menghabiskan waktu di jok belakang saat berkendara di hari biasa, luangkan waktu untuk mengendarai sendiri mobil ini di akhir pekan atau hari libur.
Percaya deh, sedan ini sangat menyenangkan untuk dikendarai sendiri.
Fitur
Sama dengan BMW terbaru lainnya, 530i Luxury Line CKD ini juga sudah dilengkapi dengan sistem iDrive.
Bahkan sekarang yang memasuki generasi ke-6, memungkinkan penggunanya terkoneksi dengan mobil via gadget, atau langsung memprogramnya ke dalam sistem menggunakan USB.
Pengguna BMW 530i ini bisa mengatur langsung setting posisi kaca spion, mode berkendara, hingga stasiun radio favorit yang langsung diaplikasikan oleh mobil saat mesin dinyalakan.
Yang membedakannya dari model sebelumnya adalah fitur parking assistant, bersama dengan sensor dan kamera membantu pengemudi untuk melakukan parkir, baik paralel atau seri secara otomatis (di bawah kecepatan 35 km/jam).
Memang sih fitur ini menjadikan manuver parkir lebih mudah.
Namun saat harus parkir di tempat sempit atau ramai, sistem ini sedikit ‘mandek’ dan pengemudi harus menyelesaikan parkir sendiri alias manual.
Menariknya lagi, fitur meter cluster-nya yang model digital, namun BMW masih mengaplikasikan bezel di dalamnya.
Ini menjadi bukti keseriusannya menghadirkan rasa mewah di dalam kabin seri 5.
Sistem iDrive ini juga bisa dipantau via layar sentuh berukuran 7 inci di tengah dasbor.
Tapi bukan hanya untuk pengemudi dan penumpang depan, penumpang belakang juga bisa mengakses iDrive bisa dengan tombol di monitor 10 inci atau via remote control yang tersedia.
Penumpang belakang juga sudah bisa mengatur suhu dan tingkat embusan AC terpisah dari depan dan sisi kanan dan kiri.
Dengan kata lain, BMW 530i terbaru ini sudah dilengkapi dengan sistem 4 zone untuk pengatur udaranya.
Kenyamanan & Handling
Soal handling, BMW seri 5 memiliki karakter yang sama dengan seri 3, yakni lincah dan responsive.
Apalagi didukung dengan banyaknya sistem pembantu berkendara, membuat mobil ini seperti berjalan di atas rel, stabil dan pastinya memberikan percaya diri yang lebih untuk pengendaranya.
Untuk kenyamanan, 530i Luxury Line, sesuai dengan namanya, memiliki tingkat kemewahan tinggi.
Walaupun masih sedikit di bawah seri 7, tapi kenyamanan untuk penumpang dan pengemudi sudah lebih dari cukup untuk sebuah sedan bisnis.
Untuk penumpang belakang, privacy bisa terjaga dengan baik, walaupun sudah dilengkapi dengan kaca film, tapi bisa ditambah lagi dengan tirai di kaca belakang dan jendela sisi kanan dan kiri.
Yang paling menakjubkan adalah tingkat NVH yang tinggi, membuat kabin hampir kedap suara, bahkan suara gesekan ban tidak masuk ke dalamnya.
Performa & Konsumsi BBM
Sedan menengah seperti BMW seri 5, memang terkesan berat dan lamban, tidak ‘cekatan’ sepeti sedan kompak atau sport.
Tapi itu dulu. Pasalnya, BMW 530i Luxury Line ini dibekali mesin 4 silinder segaris berkapasitas 2.000 cc, plus double VANOS dan sistem TwinPower Turbo.
Sehingga mampu menghasilkan tenaga sebesar 252 dk di rentang putaran mesin 5.200-6.500 rpm.
Sedangkan torsi puncak sebesar 350 Nm di rentang putaran mesin 1.450-4.800 rpm.
Ditambah sistem transmisi 8 percepatan otomatisnya, mampu menghasilkan akselerasi yang responsive dari putaran bawah hingga atas.
Terbukti saat diukur performa akselerasinya pakai Racelogic, untuk mencapai 0-100 km/jam, hanya butuh waktu 7,3 detik saja.
Sementara jarak 402 meter, bisa ditempuh dalam waktu 15,3 detik. Untuk lengkapnya, silahkan lihat boks hasil test akselerasi.
Oh iya, meskin mesin bertenaga besar dan akselerasi, cepat bukan berarti mobil ini ‘haus’ bahan bakar.
Tingkat konsumsi bahan bakar rata-rata untuk penggunaan dalam kota masih bisa mencapai 10,3 km/liter.
Sementara di jalan bebas hambatan, tercatat bisa tembus 13 km/liter.
Lalu untuk berkendara konstan di kecepatan 80 km/jam di putanan mesin 1.200 rpm, bisa mencapai 20,8 km/liter.
Sementara bila konstan 100 km/jam di putaran mesin 1.500 rpm, tercatat 18,8 km/l.
Data Spesifikasi :
Mesin : 4 silinder segaris, 16 valve, DOHC, TwinPower Turbo, double Vanos
Kapasitas : 1.998 Cc
Rasio kompresi : 10:2
Layout mesin : Mesin depan, penggerak belakang (RWD)
Tenaga maksimum : 252 dk @ 5.200-6.500 rpm
Torsi maksimum : 350 Nm @ 1.450-4.800 rpm
Transmisi : Otomatis 8 Percepatan
Dimensi (P X L X T ) : 4.936 X 1.868 X 1.466 mm
Wheelbase : 2.975 mm
Radius putar : 6 meter
Ground clearance : 165 mm
Suspensi depan : Macpherson Strut
Suspensi belakang : Multi Link
Damper : Coil Spring
Rem depan/belakang : Cakram Berventilasi/Cakram Solid, ABS, EBD, CBC, DSC
Ban depan/belakang : 245/45-R19
Kapasitas tangki : 70 Liter
Berat kosong/kotor : 1.615/2.200 Kg
Harga : Rp 1.149.000.000 (Off The Road)
Data Tes
0 – 60 km/jam : 3,8 detik
0 – 80 km/jam : 5,4 detik
60 – 80 km/jam : 1,5 detik
0 – 100 km/jam : 7,3 detik
0-201 m : 5,8 detik
0-402 m : 15,3 detik
Top speed : 234 km/jam
Konsumsi BBM dalam kota : 10,2 km/liter
Konsumsi BBM luar kota : 13 km/liter
Konsumsi BBM konstan 80 km/jam : 20,8 km/liter
Konsumsi BBM konstan 100 km/jam : 18,8 km/liter
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR