MALANG - Buat Ilham Azizi Nur Shoffan, motor enggak boleh standar, "Banyak kembarannya, harus beda biar jadi identitas diri," beber mahasiswa Universitas Negeri Malang ini sambil menunjuk Yamaha V-Ixion miliknya.
Agar tampil beda, konsepnya naked bike yang lebih kekar. Makanya kaki-kaki lebih dahulu dibenahi.
Biar moge look, pasang pelek Chemco lebar 2.50x17 di depan dan 4.50x17 buat yang belakang. "Yang belakang pakai ban 160/60-17," sambungnya.
"Karena pakai ban dan pelek selebar itu, swing arm harus ganti yang lebar juga. Akhirnya pasang model Yamaha R15 tapi mereknya RD Racing," tutur Ilham, begitu ia biasa disapa.
Kelar dengan yang belakang, giliran depan jadi terlihat kecil. Setelah tengak-tengok, akhirnya pasang upside down copotan Minerva R150VX.
"Meskipun buatan Tiong Kok tapi nyaman buat harian dan mudah perawatan karena hampir semua part-nya sama seperti sok depan RX-King," tuturnya.
Namun untuk pemasangan bukan perkara mudah, "Segitiga pakai Yamaha Byson, dicustom agar pas sama as komstir V-Ixion," papar Ilham.
Pekerjaan rumah masih banyak, mahasiswa teknik mesin ini harus bikin beberapa dudukan baru diantaranya untuk sepatbor depan, headlamp dan kaliper, juga harus membuat stopper kunci setang.
Enaknya pakai suspensi ini adalah, bisa pasang double disc brake. Master rem pakai RCB sedang kaliper kirinya andalkan standarnya Suzuki Thunder 125. Sedang untuk bodi enggak banyak berubah, kesan V-Ixion masih dipertahankan.
Yang baru ada di buritan, stop lamp pakai KLX150, "Dan pasang sepatbor Kawasaki Ninja 250 agar terlihat pendek buntutnya," yakin pria asli Jember, Jawa Timur ini.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR