Otomotifnet.com- Paling enggak, sudah 250 ribu orang beli Yamaha NMAX tahun ini. Hal ini berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) .
Disebutkan, sampai September 2017 sudah 249.419 unit motor matik Yamaha NMAX didistribusikan ke dealer-dealer.
Melihat track record distribusi Yamaha NMAX, hanya di bulan Juni saja yang kendor.
Yaitu ‘hanya’ 19.881 unit. Sementara tertinggi di bulan Agustus, mencapai 37.884 unit.
Soal larisnya Yamaha ini menjadi fenomena tesendiri lo.
Gimana enggak?
Skutik montok yang sudah diluncurkan hampir tiga tahun ini masih menyihir banyak orang.
Sampai-sampai Yamaha menaikkan kapasitas produksi untuk skutik 155 cc ini.
"Iya betul, sekarang Yamaha NMAX di produksi di dua pabrik," jelas M.Abidin, GM After Sales & Public Relations PT YIMM kepada Otomotifnet September lalu.
Nah, buat kamu yang belum dapat, enggak salah baca reviewnya waktu dites OTOMOTIF dua tahun lalu waktu NMAX baru banget keluar pabrik berikut ini.
Mr. Testo melakukan pengetesan terhadap NMAX, memiliki tinggi badan 180 cm dengan berat 77 kg.
Pengetesan dilakukan langsung di jalan raya dan untuk mengukur performa mesin, dilakukan menggunakan data dari Racelogic.
Sementara untuk konsumsi bahan bakar, mesin Blue Core NMAX diisi dengan bahan bakar Pertamina jenis Pertamax.
Sedangkan metode pengetesannya secara full to full and let’s start the engine.
Dengan jarak terendah ke tanah yang 135 mm, sebenarnya ada keraguan di hati Mr. Testo.
Terutama saat NMAX diajak bermain di jalan yang keriting ataupun ketika harus merasakan polisi tidur.
“Keraguan didasarkan pada ayunan suspensi depan saat melibas jalanan keriting dan polisi tidur, dengan kecepatan 15-20 km/jam,” ungkap Mr. Testo.
Dan benar saja, terdengar bunyi sreeek…saat melewatinya pada kecepatan tersebut. Itu terjadi beberapa kali dan baru hilang bunyi tersebut, setelah kecepatan NMAX sedikit diturunkan.
Namun ada hal lain yang membuat Mr. Testo tertegun dengan suspensi depan NMAX.
Di jalanan keriting maupun saat melibas polisi tidur tadi, NMAX melaju dengan lembut.
“Mampu diredam dengan baik oleh suspensi teleskopik bawaan NMAX dan membuat rider lebih nyaman mengendarai. Tapi bertolak belakang dengan suspensi belakang yang terasa sangat keras,” ujar Mr. Testo.
Model suspensi ganda di bagian belakang dengan posisi tegak, memang terasa keras saat single riding.
Namun saat berkesempatan riding di trek balap di Sentul, Bogor, kerasnya suspensi belakang itu justru bikin anteng NMAX saat melahap tikungan.
Lanjut ke soal performa NMAX di kondisi jalanan sesungguhnya.
Saat grip gas mulai dipelintir, sudah terasa entakan mesinnya dan itu menandakan bahwa putaran mesin bawah NMAX andal untuk diajak membelah kepadatan jalan di banyak kota di Tanah Air.
Dengan alat yang Racelogic, tertera bahwa top speed NMAX nangkring pada angka 109,5 km/jam dan bila yang jadi patokan adalah angka pada spidometer, maka yang tertera 112 km/jam.
“Di trek Sentul, top speed bisa lebih cepat. Perbedaan angka saat test di jalan raya dan sirkuit karena cara start-nya,” sahut Mr. Testo.
Maksudnya saat tes di jalan raya, start dari posisi spidometer di angka 0 km/jam.
Sementara saat di trek Sentul pakai model flying start. Artinya NMAX masih dalam kondisi jalan untuk mencari top speed dan bukan start dari 0 km/jam.
Pada saat itu, di tikungan terakhir spidometer menunjukkan angka 80 kpj dan paling kencang dicapai 117 km/jam.
Pengetesan di jalan raya, juga mengukur berapa cepat NMAX melaju dalam jarak 0-60 km/jam dan hasilnya 6,2 detik (lihat tabel).
Selain itu juga didapat data jarak tempuh, untuk menempuh 0-100 m dibutuhkan waktu 8,6 detik.
Untuk konsumsi bahan bakar, hasil pengetesan diperoleh jarak 48 km untuk 1 liter Pertamax. Angka tersebut dengan kondisi jalan raya lengang dan kecepatan dipatok pada 60 km/jam.
Asyiknya lagi, berkendara dengan NMAX enggak hanya bisa merasakan performa dan handling. Adanya indikator Instant Fuel Economic pada spidometer.
Di fitur itu, rider bisa mengontrol pemakaian bahan bakar secara real dengan penunjuk ‘Bar (batang)’ yang tiap Bar-nya mewakili 10 km/liter.
Mirip fitur Eco di mobil nih.
Data akselerasi :
0-60 km/jam : 6,2 dtk
0-80 km/jam : 11,1 dtk
0-100 km/jam : 21,1 dtk
0-100 m : 8,6 dtk
0-201 m : 13 dtk
Top Speed (Spidometer) : 112 km/jam
Top Speed (Racelogic) 109,5 kpj
Konsumsi 48 km/liter
Editor | : | Iday |
KOMENTAR