Saat menggunakan single pedal dengan shift D, mobil terasa mengerem di kecepatan di bawah 60 km/jam.
Enggak mendadak banget kayak yang dibayangkan kok.
Tapi terasa ada tahanan yang lama-lama bikin mobil berhenti.
3. Pengereman masih perlu dibantu
Meski pakai single pedal yang bisa bikin mobil mengerem sendiri, nyatanya perlu dibantu juga pakai pedal rem.
Khususnya di kecepatan tinggi. Untuk berhenti mendadak, perlu untuk injak rem dengan kuat kayak ngerem biasa.
4. Pengereman dibantu motor listrik
Hatyo, personel Nissan Motor Indonesia (NMI) yamg mendampingi bilang, pengereman otomatis berasal motor listrik yang putaran kerjanya dibalik.
Sehingga deselerasi berasal dari motor listrik bukan dari komponen rem.
5. Menghasilkan energi listrik
Saat ngebut lalu deselerasi, mobil enggak benar-benar mengerem mendadak.
Selain memperhatikan faktor safety, sebenarnya saat deselerasi juga berguna untuk menghasilkan energi listrik.
BACA JUGA: Naik Motor Saat Hujan Sebaiknya Jangan Telanjang Kaki, Berbahaya Lo!
Persis mobil hybrid atau F1 masa kini.
6. Enggak benar-benar sunyi kok
Ya, saat diam memang mobil ini seakan diam seribu bahasa. Tapi sebenarnya ada komponen yang aktif, AC.
Kedua, saat mesin bensin 1.200 cc-nya hidup, mobil ini sama saja dengan mobil biasa.
Ada suara mesin juga tapi datar saja. (Otomotifnet.com)
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR