Otomotifnet.com - Pembalap Indonesia berusia 21 tahun, Sean Gelael, sempat mencicipi menjadi pembalap ujicoba dari tim Toro Roso.
Kemudian dilanjutkan di sesi latihan bebas Formula 1 di Singapura, Malaysia.
Lalu di GP Amerika dan Mexico, Sean juga berkesempatan untuk latihan bebas dengan mobil Toro Rosso.
Di GP terakhir di Abu Dhabi, Sean juga diplot untuk kembali ujicoba bersama tim ini.
Sean Gelael sempat dikaitkan akan menjadi pembalap Formula 1 bersama tim Toro Rosso di musim 2018 nanti.
Namun, beberapa waktu lalu tim Toro Rosso sudah mengumumkan line-up pembalap untuk musim depan.
(BACA JUGA:Memanaje Fans Kini Jadi Bagian Dari Kegiatan Sean Gelael, Ini Katanya)
Pierre Gasly dan Brendon Hartley adalah dua nama yang akan menjadi pembalap utama di tim ini.
Hal ini menepis kabar bahwa Sean akan menjadi pembalap Toro Rosso musim 2018.
Biar begitu, Sean masih berpeluang masuk tim Toro Rosso di Formula 1 2018 dengan menjadi pembalap cadangan.
Seperti regulasinya yang tertera di Formula1.com yang mengatakan, "Tim dapat menggunakan hingga empat pembalap selama satu musim, yang kesemuanya bisa mencetak poin di kejuaraan,"
Namun, tidak mudah memang bagi Sean Gelael untuk masuk F1 meski tim menginginkannya.
Ada hal wajib lain yang harus Sean miliki sebelum bisa ngebut di race Formula 1, apa itu?
Sean harus mempunyai 'FIA (Federation Internationale de l'Automobile) Super Lisence' alias SIM-nya pembalap F1.
"Namun, semua pembalap harus memiliki FIA Super License untuk bersaing di balapan Formula Satu."
"Untuk mendapatkan lisensi itu, mereka harus berusia 18 tahun atau lebih dan memenuhi standar kinerja yang ketat," tertulis di website resmi Formula 1.
Sean saat ini hanya punya Super License 'mini'.
"Saat ini Sean hanya punya Super License mini, sebutlah begitu," tutur ayahanda Sean, Ricardo Gelael dikutip GridOto.com.
Dia juga menambahkan license itu hanya syarat untuk tes saja.
"Beruntung Sean diajak ikut di sesi latihan bebas pertama di 4 event Formula 1," imbuh ayahanda Sean.
Jadi selagi Sean belum punya 'SIM' ini, Sean hanya bisa menjadi pembalap tes saja.
Menjadi Pembalap F1 itu tidak mudah ternyata ya, ada syarat dan ketentuan khusus.
Apalagi jika menjadi paydriver di tim papan bawah atau menengah seperti Rio Haryanto di tim Manor Racing.
Seperti diketahui Rio Haryanto juga berhenti karena tidak sanggup memberikan bayaran yang mencukupi ke timnya.
Kita tunggu saja kabar selanjutnya dari pembalap Indonesia ini.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR