Otomotifnet.com - Pada motor berjenis sport biasanya sudah terpasang indikator panas suhu mesin.
Indikator suhu panas mesin ini akan membaca sistem pendingin pada motor tersebut.
Apakah sistem pendingin bekerja normal ataukah mengalami masalah dalam sistem pendinginnya.
Lalu, bagaimana caranya mendeteksi sistem pendingin bekerja dengan baik atau tidak?
BACA JUGA: All New PCX 150 Dilaunching Di Indonesia Dan Thailand, Bedanya Apa?
Gampang saja, tinggal tengok indikator suhu pada panel instrumen.
Dari situ akan ada sinyal meberitahukan sistem pendingin bermasalah.
Jika indikator sistem pendingin berkedip berarti menandakan sistem pendinginan bermasalah.
Namun, jika indikator terus menyala tanpa berkedip.
Hal ti bisa artinya terdapat masalah serius pada sistem pendinginan dan sebaiknya jangan menyalakan motor.
Ketika indikator ini memberikan informasi adanya masalah sistem pendingin, penyebabnya bisa karena 2 hal.
Pertama, karena air radiator berkurang volumenya.
Kedua, kipas radiator tidak bekerja maksimal atau bahkan mati.
BACA JUGA: Ups, All New Toyota Rush Ganti Lampu, Pelek dan Pasang Body Kit
"Biasanya indikator menyala karena air radiator berkurang hingga mendekati batas minimum di tabung reservoir."
"Kemudian bisa juga karena kipas radiatornya mati," kata Eddy Yulianto, Kepala Mekanik Super Sukses Motor Kawasaki di Fatmawati, Jakarta Selatan.
Disarankan, lakukanlah pengecekan sistem pendingin secara rutin, maksimal tiap enam bulan atau 6.000 km mencegah terjadinya permasalahan di sistem pendingin mesin.
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR