Otomotifnet.com - Nggak usah disebutkan di mana, yang jelas masih ada mitos kalau cewek baik-baik spontan duduk dibonceng nyamping.
Kebalikannya, "cewek badung" bukan baik-baik akan dibonceng ala laki atau ngangkang.
Menengok sejarah, perilaku bonceng menyamping sudah ada dari zaman dulu.
Di era wild west, koboi atau di Eropa misalnya, dahulu cewek naik kuda dengan cara menyamping.
(BACA JUGA: Niat Banget! Bajaj Pulsar Berubah Jadi Kawasaki Ninja H2)
Cara seperti itu diangap feminin, terhormat dan berstatus wanita ningrat.
Tradisi duduk menyamping terus dilestarikan.
Padahal, zaman berganti teknologi berubah.
Faktanya kecepatan motor makin hari lebih kencang dari berkuda.
Alhasil, faktor dan risiko bahaya di motor pun jadi lebih besar.
Selain kecepatannya lebih tinggi, kondisi lalu lintas dan kendala yang dihadapi makin besar.
Motor harus bebas dari masalah gender, mau laki-laki atau wanita semua sama, baik rider maupun boncengers.
Dalam kaidah safety riding, boncenger adalah co-rider.
Nggak bisa diidentikan sebagaimana halnya barang yang pasif.
Pembonceng, dalam hal ini wanita, wajib turut andil dan bertangung jawab dalam keseimbangan dan keselarasan bermotor.
Seperti yang dijelaskan Edi Setiadi Putra, analis desain motor dan dosen FSRD ITENAS Bandung.
"Dari sisi keilmuan posisi boncengers terkait dengan beberapa hal seperti antropometri (human dimension), bio-mechanic (ilmu tentang gerak tubuh) dan dan fisiologi (faal psikologi dan penginderaan)."
" Posisi ideal nggak boleh lepas dari semua ini, semata demi alasan safety," tutur Edi Setiadi Putra.
Unsur safety ini wajib syaratnya saat berkendara jauh (turing) ataupun jarak dekat.
Posisi ideal memang haruslah selaras dengan pengendara yang ada di depan.
(BACA JUGA: Salut... Polisi Lalu Lintas Ternyata Bisa Jadi Mekanik Dadakan, Motor Mogok Ngacir Lagi)
Posisi duduk menyamping sangat berbahaya karena gerak tubuh terbatas dan sulit menjaga keseimbangan.
Keselarasan gerak tubuh jadi tidak sinergi.
Dalam kondisi biasa saja tidak nyaman apalagi antisipasi saat ada bahaya.
Atas dasar keamanan dan keselamatan jadi sebaiknya boncenger wanita harus dengan posisi 'cewek nakal' atau ngangkang.
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | Motorplus.gridoto.com |
KOMENTAR