Dia pun pernah mengemis saat masih kecil namun tidak bertahan lama.
"Saya pernah juga mengemis waktu kecil, pada usia 6 tahun. Tapi saya tidak bisa bertahan lama. Saya pun mengamen dengan menyanyi saja. Dari hasil menyanyi-nyanyi, saya coba sisipkan uang untuk membeli gitar. Saya terus belajar main gitar, tapi tidak bisa karena tangan kananku ini kaku tidak bisa digerakkan," tuturnya.
Dengan adanya ojek online, Andika pun berpikir untuk beralih profesi dan membeli sebuah motor matik dari tabungannya puluhan tahun mengamen.
Dengan motor yang beroda dua, tentunya Andika tidak dapat mengendarainya. Ia pun harus memodifikasi motornya dari roda dua menjadi roda tiga agar mudah dikendarai.
"Saya mau punya pekerjaan yang lebih baik, bukan menjual suara di jalanan lagi. Tapi pekerjaan yang membutuhkan perjuangan. Alhamdulillah, saya beralih profesi sejak akhir tahun 2017 lalu," kata Andika.
(BACA JUGA: Gak Puas Bikin Orang Nunggu, Yamaha Mau Buka Pesanan Lexi 125 Online)
Andika mengaku senang bergabung komunitas ojek online. Ia merasa mendapat keluarga baru. Ketika mengalami kesulitan di jalanan, Andika sering dibantu teman-temannya sesama pengemudi ojek online.
Pantang menyerah
Saat sedang diwawancarai Kompas.com, Andika mendapat orderan pengojek seorang ibu-ibu. Namun ibu tidak memesan ojek melalui aplikasi.
Perempuan itu datang langsung ke pangkalan ojek dan meminta diantarkan ke RS Pelamonia untuk berobat.
Awalnya, ibu itu tak mengetahui dengan kondisi fisik Andika.
Namun setelah tahu, ibu itu pun kaget dan terlihat ragu untuk diantar Andika. Apalagi ibu itu melihat Andika berjalan terseok-seok.
"Ibu mau diantar dengan saya? Kondisi saya begini, Bu dan motor saya itu beroda tiga," tanya Andika kepada ibu calon penumpangnya. Ibu-ibu yang tidak diketahui identitasnya itu kemudian melirik teman-teman Andika.
Namun teman-teman Andika meyakinkan calon penumpang bahwa berkendara dengan Andika dipastikan aman. Akhirnya ibu itu pun bersedia diantar ke tujuannya.
Teman-teman Andika pun mencoba membantunya dengan menarik mundur motor beroda tiga yang sedang terparkir di pinggir jalan.
(BACA JUGA: Heboh! Pengendara Terseret Puluhan Meter di Depan Ratusan Orang, Tenaga Mesin Dianggap Kegedean)
Saat itu, ban belakang sebelah kiri kempis. Namun Andika mengaku tidak apa-apa dan dapat mengantar penumpangnya sampai tujuan.
Namun tiba-tiba motor Andika sulit dinyalakan. Berulang kali Andika mencoba pijit tombol starter, tetapi motornya tidak bisa menyala.
Akhirnya, Andika yang hari itu belum mendapat penumpang menyerahkan orderan kepada temannya. Teman-teman Andika kemudian membantu memperbaiki motor tersebut.
Akhirnya, motor Andika bisa menyala, namun calon penumpangnya sudah diantar oleh tukang ojek lain. "Kami sangat terinspirasi dengan semangat dan kegigihan Andika dalam berjuang hidup.
Kami ini sudah anggap dia sebagai keluarga. Kami dalam komunitas GoJek Ratulangi Makassar sudah seperti keluarga.
Jika ada teman-teman yang mengalami masalah atau musibah di jalanan, kita langsung menolong," kata Muhajir, koordinator komunitas GoJek Ratulangi Makassar ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Difabel Pengemudi Ojek "Online", Penumpang Kerap Batalkan Pesanan Setelah Bertemu (1)"
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | http://regional.kompas.com |
KOMENTAR