Meski semua pebalap mendapatkan ECU yang sama, namun para pebalap memiliki setelan sendiri-sendiri berdasarkan karakteristik motor dan gaya balap rider itu sendiri.
Direktur Teknologi MotoGP, Corrado Cecchinelli, mengatakan bahwa jawaban untuk masalah ECU adalah kalibrasi.
Cara kerja ECU adalah sama untuk semua, namun ribuan kombinasi angka pada program tiap-tiap pabrikan menjadi pembeda output yang dikeluarkan oleh motor masing-masing.
Secara garis besar, ECU mengatur seluruh kontrol yang ada di motor, seperti sasis, traksi, sampai wheelie.
"Strategi kontrol sasis, traksi, dan wheelie tiap tim berbagi mode fungsi yang sama. Yaitu mendapatkan input data, mengolahnya, dan menghasilkan pengurangan torsi," kata Corrado Cecchinelli.
Sebagai contoh, jika motor mencapai batasnya maka permintaan untuk menambah torsi tidak bakal diizinkan oleh perangkat elektronik.
Sedangkan dalam akselerasi trek lurus yang beroperasi adalah kontrol traksi serta kontrol roda. Sedangkan saat start yang bekerja adalah launch.
(BACA JUGA: Hati-hati, Bukan Cuma Bahaya Buat Kesehatan, Abu Vulkanik Bikin Licin Jalan)
"Jadi, jika anda berakselerasi dalam trek lurus, kontrol traksi dan kontrol wheelie beroperasi secara paralel. Tapi jika salah satu dari keduanya menemukan alasan untuk mengurangi torsi, maka ECU akan mengirimkan permintaan untuk pengurangan torsi," tutur Cecchinelli.
"Mari kita asumsikan kalibrasi kontrol wheelie terlalu ketat, sehingga mengurangi torsi sebelum motor mengalami wheelie. Atau ketika wheelie bukan menjadi masalah, maka anda tidak cukup cepat,"
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR