3. Gunakan Rem Yang Tepat
Pastikan kembali kondisi mobil berhenti dengan baik dan perhatikan apabila tiba-tiba kendaraan berjalan perlahan maju atau mundur.
Jusri pun mewajibkan penggunaan rem tangan supaya lebih aman dan ekonomis.
"Ini merupakan aturan standar dari defensive driving yang diterapkan di berbagai negara asing," jelasnya.
"Kalau menginjak pedal rem kaki dengan waktu lama, yang terjadi adalah piringan rem akan menjadi panas," sambung Jusri.
Dengan demikian, kejadian mobil bergerak maju atau mundur secara tak disadari bisa berkurang. Mobil berhenti dengan sempurna.
Kendati begitu, Gerry tak mempermasalahkan para pengemudi yang ingin menggunakan rem tangan atau rem kaki.
"Teori kan tidak harus selalu diterapkan seperti itu, tergantung situasinya. Seperti kalau permukaan jalan yang tidak rata itu bisa menggunakan rem tangan," ujarnya.
4. D Cukup Delapan Detik
Saking wajibnya mengunakan transmisi N, Anda pun hanya boleh mengoperasikan tuas transmisi ke D selama delapan menit saat kondisi mobil berhenti.
"Karena kalau sudah lewat dari delapan detik harus di Netral," seloroh Sony Susmana, Trainer Director Safety Driving Consulting Indonesia (SDCI)
Pun begitu jika Anda akan menggunakan hand brake, Jusri mengatakan kalau posisi berhenti sudah lebih dari delapan detik pengemudi kendaraan diwajibkan menggunakan hand brake.
5. P Terlarang
Saat berhenti di lampu merah, seluruh pakar bersepakat untuk melarang pengguna mobil matic memindahkan ke transmisi Parking (P).
"Karena posisi tersebut akan membuat roda kendaraan akan terkunci yang menyebabkan terjadinya slip," kata Sony.
Begitu juga yang diungkapkan Jusri, bahkan dibeberapa kendaraan matic sedan pun untuk mengoperasikan P ke posisi D akan lebih sulit.
"Karena ada yang model harus diangkat dulu atau dibelokkan dulu sehingga menyulitkan kita," ujarnya.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR