Urusan tenaga, diklaim sanggup melaju hingga 100 kpj dalam 5,5 detik dan paling menarik, yaitu menggendong mesin listrik bertenaga 220 Kwh.
Bukan hanya itu, ada juga pengguna mobil klasik lain yang mengganti mesin konvesional dengan sumber tenaga dari listrik.
Salah satunya pemilik Mini Moke yang merupakan produksi antara 1964 hingga 1993.
Bahkan modifikasi seperti itu sudah banyak dilakukan oleh pecinta otomotif di luar negeri.
Dengan begitu, berkat teknologi listrik yang akan berjaya di masa mendatang, maka mobil jadul atau klasik seperti itu pun tetap bisa dipakai lagi.
Namun, memang butuh mengeluarkan uang lebih untuk mengganti mesin bensin dengan listrik.
Produsen Pandangan dari sisi produsen otomotif, seperti dikutip laman CNN.com, Selasa (10/7/2018), Volkswagen (VW) menyebut bahwa pada 2025 perusahaan akan menjual 1 juta unit mobil listrik setiap tahun.
Bukan hanya VW, Mini juga tidak mau ketinggalan dengan tren tersebut. Merek yang berada di bawah naungan BMW Group itu juga akan meluncurkan mobil listrik di masa mendatang, tepatnya beberapa waktu lagi ketika memperingati hari jadi ke-60 tahun.
Mobil listrik dari Mini itu sendiri akan diproduksi di pabrik Mini yang berada di Oxford, Inggris.
Indonesia
Berdasarkan road map industri otomotif terbaru yang sudah disusun Kementerian Perindustrian, 20 persen dari seluruh produksi mobil di Indonesia pada 2025 merupakan bagian dari program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV).
Termasuk di dalam LCEV itu adalah mobil listrik dan hibrida. Bahkan untuk memikat investasi baru dari para produsen otomotif, pemerintah sudah menyiapkan berbagai fasilitas insentif.
Harapannya, para produsen menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mobil listrik ataupun hibrida.
Masing-masing produsen pun sudah mulai menjajakan diri dengan pemerintah terkait persoalan ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakai Teknologi EV, Mobil Jadul Bisa "Hidup Lagi"",
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR